Jembatan Japura Jadi Sorotan

Riau | Kamis, 29 November 2012 - 11:09 WIB

RENGAT (RP)- Pekerjaan pembangunan Jembatan Pasir Ringgit yang biasa disebut jembatan Japura II di Jalan Lintas Timur (Jalimtim) yang menghubungkan Kecamatan Lirik dengan Kecamatan Rengat Barat menjadi sorotan para pihak.

Pasalnya, cara kerja dan hasil pekerjaan yang ada tidak terukur. Bahkan dikhawatirkan proyek multiyears yang dibiayai melalui APBN itu tidak tuntas hingga masa pekerjaan berakhir pada tahun 2013 mendatang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Setiap kali melintas di Jembatan Japura I, selama dua tahun ini sepertinya tidak ada perkembangan yang signifikan atas pekerjaan Jembatan Japura II. Sementara arus lalu lintas di Jembatan Japura I semakin pada setiap harinya,’’ ujar Rafki Indra Sugandi SSos, warga Kecamatan Rengat Barat ketika dikonfirmasi Rabu (28/11).

Dikatakannya, pembangunan Jembatan Japura II sepertinya dikerjakan secara musiman. Sebab, tidak setiap saat terlihat pekerja terlihat mengerjakan jembatan tersebut.

Padahal masa pekerjaan Jembatan Japura II sudah berjalan selama dua tahun.

Sepengetahuannya, pekerjaan yang terlihat di lapangan hanya berada pada tahap pemasangan pancang di bagian tebing sungai. ‘’Di tengah sungai ada tiang pancang yang tengah dikerjakan,’’ ucapnya.

Sementara itu anggota DPRD Inhu, Arifudin Ahalik ketika dikonfirmasi mengatakan sangat menyayangkan proyek yang cukup besar dikerjakan asal-asalan.

‘’Kalau kontraktor tidak mampu mengerjakannya, silahkan mundur dan pihak terkait cari kontraktor yang mampu. Ini proyek besar dan yang memanfaatkan bukan hanya warga Inhu tetapi setiap orang yang melintas di Jalintim,’’ tegasnya.

Menurutnya, pekerjaan yang dilakukan kontraktor memakai alat yang konvensional.

Sehingga tidak ada menjaminan mutu atas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor. Hal itu sebutnya, bisa dilihat langsung ke lokasi pembangunan Jembatan Japura II.

Tidak itu saja, kontraktor juga memanfaatkan jembatan Japura I sebagai tempat bekerja. Sehingga menganggu arus lalulintas di jembatan Japura I yang cukup padat.

‘’Saya khawatir hasil pembanguan ini tidak bertahan lama. Sebab, hasil pekerjaan terutama pada cor tiang sepertinya asal jadi,’’ ungkapnya.

Untuk itu dia berharap, kepada Dinas PU Riau maupun Dinas PU Inhu untuk dapat mengambil sikap dan memanggil pihak kontraktor.

Hal itu dimaksudkan agar tidak terulang kejadian pada salah satu jembatan di Pekanbaru, di mana setelah jadi baru diketahui ada kemiringan.

Lebih jauh disampaikannya, laporan masyarakat dan kondisi yang ada pada Jembatan Japura II akan disampaikan kepada Komisi C selaku yang membidangi.

‘’Anggota DPRD Inhu saat ini tengah menjalankan masa reses dan hal ini salah satu yang akan disampaikan ke lembaga DPRD,’’ terangnya.

Ketika hal itu dikonfirmasi kepada Manajer lapangan PT Nindia Karya, Sugeng Prasetio selaku kontraktor pelaksana pembangunan Jembatan Japura II belum berhasil. Bahkan konfirmasi melalui SMS, tidak kunjung dibalas.(kas/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook