PTPN V Remajakan 13.727 Ha Perkebunan Sawit Inti

Riau | Sabtu, 29 Oktober 2022 - 08:40 WIB

PTPN V Remajakan 13.727 Ha Perkebunan Sawit Inti
Kegiatan tanam perdana program peremajaan sawit kebun inti PTPN V unit Sungai Pagar di Afdeling III, Jumat (28/10/2022). (HUMAS PTPN V UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PT Perkebunan Nusantara V menargetkan 13.727 hektare perkebunan kelapa sawit milik anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut dilakukan peremajaan secara bertahap hingga 2026.

Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa, mengatakan program tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menjaga keberlanjutan serta meningkatkan produktivitas tandan buah segar (TBS) di masa mendatang.


"Tahun 2022 ini, total perkebunan sawit yang kami remajakan seluas 1.830,23 hektare. In sya Allah secara bertahap kami akan melakukan peremajaan hingga 13,727 hektare selama lima tahun mendatang," ujar Jatmiko Santoso, Jumat (28/10).

Jatmiko menyampaikan hal tersebut usai kegiatan penanaman perdana peremajaan sawit unit kebun inti Sungai Pagar, Kabupaten Kampar dan Sungai Siasam, Kabupaten Rokan Hulu. Peremajaan yang ditandai dengan penanaman perdana itu berlangsung di hamparan lahan kebun inti perusahaan dengan total luas 416,53 hektare.

Perusahaan memproyeksikan peremajaan di kebun inti Sungai Pagar rampung pada Desember 2022. Selanjutnya, ditargetkan pada usia 30 bulan, tanaman palma bernama latin elaeis guineensis jacq itu dapat memasuki masa panen perdana.

Selain penanaman perdana kebun inti unit Sungai Pagar, dalam kegiatan itu PTPN V turut menebar ribuan bibit ikan di kolam instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) Unit Sungai Pagar. Penebaran bibit ikan itu menjadi bukti bahwa pengelolaan limbah PTPN V saat ini dalam kondisi optimal menyusul kebijakan perusahaan memanfaatkan limbah sawit sebagai sumber energi terbarukan melalui pembangunan pembangkit tenaga biogas (PTBg).

Untuk diketahui, saat ini PTPN V tercatat memiliki 71.693 hektare tanaman sawit usia produktif. Ia mengatakan, komposisi tanaman sawit inti PTPN V telah berada dalam kondisi ideal, baik antara tanaman belum menghasilkan (TBM) atau immature, tanaman menghasilkan (TM) atau mature, dan tanaman yang perlu diremajakan.

Untuk itu, ia berharap program peremajaan dapat berlangsung sesuai rencana kerja perusahaan sehingga produktivitas dapat terjaga dan terus ditingkatkan.

Secara umum, produktivitas TBS PTPN V terus mengalami sepanjang lima tahun terakhir. Pada 2017 tercatat sebesar 19,78 ton. Angka tersebut melonjak tajam pada 2019 atau tahun pertama Jatmiko memimpin PTPN V yang mencapai 21,94 ton per hektare.

Selanjutnya, pada 2021 lalu, angka tersebut kembali meningkat mencapai 24,02 ton per hektare dan menjadikan PTPN V sebagai anak perusahaan dengan produktivitas tertinggi kedua di lingkungan Holding Perkebunan Nusantara III Persero.

Dalam kesempatan tersebut, Jatmiko mengatakan peremajaan sawit hendaknya dimaknai lebih luas. "Program peremajaan ini harus menjadi momen bagi kami semua untuk juga meremajakan semangat kami. Memperbarui cara kerja kami, pola kami, sebagai bagian dari semangat perbaikan yang kami usung tiga tahun terakhir ini," ujarnya.

Sosok yang berhasil membawa PTPN V mencatatkan kinerja gemilang dengan dua kali memecahkan laba bersih terbesar sepanjang sejarah tersebut turut berpesan agar program peremajaan sawit dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

Sebab, PTPN V kini telah mendapat kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat untuk mengakselerasi program peremajaan sawit untuk petani mitra. "Bahwa apa yang kami lakukan bersama ini adalah bagian dari upaya perbaikan PTPN V. Bahwa ruang perbaikan itu masih sangat luas.  Dan dari sini adalah salah satu ruang perbaikan yang harus menjadi perhatian kita bersama," tuturnya.

"Untuk itu, mari bersama laksanakan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab, bersungguh-sungguh, dan jangan lupa tetap istikomah," lanjut dia.

Sementara itu, program penanaman perdana yang dilaksanakan di PTPN V Unit Sungai Pagar berlangsung di Afdeling III dan IV diproyeksikan rampung pada Desember tahun ini. Selain itu, perusahaan juga menargetkan perkebunan sawit tersebut mulai menghasilkan pada usia 30 bulan dengan produktivitas hingga enam ton pada usia muda.(ifr/eca)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook