ROHUL (RIAUPOS.CO) - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Rohul mengimbau kepada masyarakat yang berada di 16 kecamatan yang ada untuk tetap waspada terhadap penyebaran dan gigitan nyamuk aedes aegypty yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan tempat tinggalnya.
Untuk mengantisipasi penyakit yang dapat ditularkan dari nyamuk aedes aegypty, agar masyarakat dapat melakukan pencegahan dengan tidak membiarkan air bersih tertampung dan tergenang di suatu tempat seperti kaleng bekas, botol, ember dan lain sebagainya.
Karena dalam tampungan air itu, akan dapat berkembangbiaknya perindukan nyamuk aedes aegypty, sebab dari telur (larva) hingga menjadi nyamuk dewasa hanya memakan waktu 7-10 hari.
Mesti telah dilakukan fogging, tapi bila masih ada genangan air, maka sepekan ke depannya akan bersarang kembali nyamuk yang dapat mematikan manusia itu.
‘’Masyarakat harus waspada dan antisipasi dini terhadap penyebaran nyamuk aedes aegypti di daerahnya. Dengan upaya melakukan gotong royong membersihkan pekarangan di lingkungan rumah, akan terhindar dari berbagai penyakit.’’ ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Rohul drg Grifino Dahlihardy, Senin (26/10) terkait adanya ditemukan kasus DBD di Rohul.
Sebagai antisipasi pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypty, Grifino meminta masyarakat agar melakukan tindakan preventif dengan melakukan pencegahan yang efektif dan efisien. Adapun pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien untuk saat ini adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan teknik dasar 3M Plus.
Diakuinya, gerakan 3M plus yang sudah cukup dikenal masyarakat tetap menjadi andalan dalam mencegah mewabahnya demam berdarah. Kegiatan menguras penampungan air, mengubur barang bekas dan menutup tempat penampungan air serta plus menghindari gigitan nyamuk masih menjadi hal yang paling ampuh untuk menangkal perkembangan demam berdarah.
‘’Bila prinsip itu dilaksanakan, maka dapat terhindar dari wabah penyakit DBD.Gerakan 3 M Plus sangat penting sekali, sebagai antisipasi dan pencegahan yang dilakukan masyarakat agar terhindar dari serangan penyakit DBD,” sebutnya
Grifino mengatakan, antisipasi pencegahan DBD, sudah menjadi program rutin instansinya, untuk pemberantasan nyamuk berdarah melalui PSN.(adv/mal)