MERANTI (RIAUPOS.CO) - Namun korban meninggal itu bukan nyata. Tetapi diperankan oleh relawan. Hal itu dilakukan untuk menguji kesiapan dari para perawat yang akan mengikuti BTLS yang digelar oleh pihak RSUD Selatpanjang dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam menangani korban kecelakaan yang memerlukan pertolongan segera.
Pelatihan BTLS tersebut dilaksanakan di aula RSUD Selatpanjang, Selasa pagi (27/10). Kegiatan pelatihan tersebut akan dilaksanakan selama lima hari dan diikuti oleh 34 perawat yang bertugas di RSUD Selatpajang. Sementara narasumber dalam kegiatan tersebut dihadirkan dari Tim Gadar Medik Indonesia (GDMI) Jakarta.
Direktur RSUD, drg Ruswita menjelaskan, BTLS dan Basic Cardiac Life Support (BCLS) merupakan salah satu bentuk pelatihan dasar berstandar nasional bagi tenaga kesehatan dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.
Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan jiwa dan meminimalisir kerusakan organ serta mengurangi angka kematian dan kecacatan penderita.
“Setelah mengikuti pelatihan BTLS-BCLS ini, peserta mampu melakukan tindakan penatalaksanaan bantuan hidup dasar pada pasien yang mengalami trauma dan gangguan kardiovaskuler dengan benar dalam pelayanan di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti,” sebut drg Ruswita.
Menurutnya cidera dan bencana bahkan kematian dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan dapat dialami oleh siapa saja. Upaya rasional yang efektif adalah meminimalkan dampak yang mungkin timbul akibat bencana atau cidera tersebut.(ade/mal)