Ribuan Peserta Ujian CPNS Daftar Ulang

Riau | Selasa, 29 Oktober 2013 - 08:24 WIB

PEKANBARU (RP) -Ribuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Rokan Hilir, Meranti, Siak, dan Kuantan Singingi (Kuansing) mulai melakukan pendaftaran ulang, Senin (28/10).

Sementara di Indragiri Hilir (Inhil) baru dilaksanakan 5-7 November 2013, dan melaksanakan ujian CPNS pada 8-12 November 2013.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di Kepualauan Meranti, hari pertama pendaftaran ulang dan pengambilan nomor ujian terlihat ramai dan membanjiri tempat daftar ulang. Ribuan peserta mengantre untuk mengambil nomor ujian sejak pukul 07.00 WIB pagi.

Dituturkan  salah seorang CPNS Iqbal, bahwa ia sudah mendatangi tempat pendaftaran ulang sejak pukul 07.00 WIB.

‘’Sudah sejak pagi mengantre. Alhamdulillah akhirnya bisa selesai dan saya bisa kembali ke Siak. Datang ke Selatpanjang saat tes tertulis,’’ ucapnya.

Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kepulauan Meranti membagi tiga tempat. Tenaga tekhnis ke eks-SMEA Jalan Pembangunan II. Tenaga kesehatan di Kantor BKPP, sedangkan tenaga guru di Dinas Sosial Tenaga Kerja, Jalan Dorak.

Pemkab Kepulauan Meranti mengeluarkan pemberitahuan tentang koreksi terhadap jumlah formasi CPNS 2013. Koreksi tersebut, jumlah formasi rekam medik—sebelumnya satu menjadi tiga orang.

‘’Ini koreksi. Karena terjadi kesilapan dalam pencantuman jumlah alokasi pada pengumuman 26 September lalu,’’ jelas Sekda Kepulauan Meranti, Iqaruddin, Senin (28/10).  ‘’Semoga pemberitahuan ini menjadi informasi pada masyarakat, terutama para pelamar CPNS di Meranti,’’ ujar Iqaruddin.

Kemudian di Kabupaten Siak, peserta tes CPNS pada hari pertama mendaftar ulang baru sepertiga dari 7.007 yang dinyatakan lulus administrasi.

Pantauan Riau Pos di Mess Pemda untuk formasi teknis, gedung LAMR untuk formasi pendidikan dan Siak Sport Hall untuk formasi kesehatan terlihat ramai. Kepala BKD Siak, Drs Prawira Rafadi MSi kemarin ikut memantau peserta mendaftar ulang. ‘’Kami telah siapkan petugas untuk masing-masing kualisifikasi pendidikan pada bagian formasi,’’ kata Prawira.

Dikatakan Prawira, peserta tak antrean panjang, karena panitia menyiapkan nomor urut peserta. Selain itu, saat daftar ulang peserta mengetahui persyaratannya.

Risma peserta daftar ulang di formasi medis minta panitia melakukan aktivitas di dalam gedung. ‘’Kasihan, peserta semua berpanas-panas,’’ keluh dia.

Namun kata dia, untuk pelayanan sudah lumayan baik, cepat, tepat dan tak berbelit. Semuanya sesuai dengan prosedural.

Menanggapi hal itu Prawira memberikan respons positif terhadap usulan dan keluhan peserta CPNS. Hanya saja panitia dalam hal ini telah mempersiapkan dan mengantisipasi segala sesuatunya. ‘’Di luar gedung agar para peserta leluasa dan tak berdesakan,’’ ujarnya.

Berkaitan tes, BKD sudah mendapat jadwal pengambilan soal ujian 2 November mendatang. Kata dia, saat penjemputan dikawal pihak Kepolisian, Satpol PP, Inspektorat dan BKD sendiri. Soal yang dibawa itu sampai di Siak disterilkan dan dijaga pihak keamanan.  

‘’Jumlah soal itu ditambah 10 persen, jadi tak perlu ragu jika ada salah maupun rusak,’’ kata dia. Pelaksanaan tes serentak bersama dengan K2, hanya yang membedakan materi soal, untuk pelamar umum hanya tes kemampuan dasar (TKD), sementara K2, selain TKD juga tes kemampuan bidang (TKD).

Di Kuansing, daftar ulang dan pengambilan nomor ujian formasi kesehatan di Dinas Kesehatan, untuk guru di Dinas Pendidikan, dan tenaga teknis di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kuasing.

Sementara untuk pelaksanaan ujian CPNS pada 3 November 2013 mendatang dipusatkan semua di Sport Center Kuansing.  ‘’Kita sengaja memilih Sport Center, karena bisa menampung banyak peserta,’’ kata Kepala BKD Kuansing, Ramli SSos.

Kata Ramli, sebagian pelamar sudah ada yang mengambil nomor ujian pada hari pertama, Senin (28/10). Tapi waktu masih panjang, hingga 1 November mendatang.

Di Rohil, Ribuan pelamar telah mengambil nomor ujian, Selasa (22/10) pekan lalu. Mengingat jumlah pelamar banyak untuk menghindari penumpukan maka lokasi pengambilan nomor di pisah, di gedung Taman Budaya dan Gedung Olahraga di kawasan Batu Enam, Bagansiapiapi.

Waktu pengambilan nomor berlangsung selama tiga hari, hingga Jumat (25/10) kemarin dan keseluruhan berjalan dengan tertib.

Kepala BKD Rohil, Roy Azlan melalui panitia tim pembagian nomor Ujian Tri Buana mengatakan pembagian nomor ujian di bagi dua tempat terpisah agar memudahkan proses pengambilan nomor.  ‘’Alhamdulillah lancar dan sudah selesai,’’ jelasnya.

Tak Ada Jaminan K-II Jadi CPNS

Meski sudah mengabdi lama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, sebanyak 974 tenaga honorer kategori II (K-II) yang lulus verifikasi yang dikeluarkan dari pusat tidak ada jaminan bisa jadi PNS. Untuk naik ke status CPNS mesti melalui proses ujian tulis 3 November nanti.

Disampaikan, Kepala BKD Kota Pekanbaru, Hermanius tidak ada jaminan untuk langsung lulus PNS. Dia juga mengingatkan kepada peserta ujian K-II untuk tidak percaya kepada calo yang berani memberikan garansi lulus.

‘’Imbauan kita setidak-tidaknya tes ini menjadi peluang tenaga honorer K-II. Dihimbau kalau ada oknum yang bisa menjamin lulus itu jangan dipercaya. Lulus atau tidak tergantung hasil ujian,’’ ujar Hermanius.

Disebutkan Hermanius, seluruh peserta nomornya sudah keluar sekitar 974 orang. Pengambilan nomor ujian dimulai kemarin, Senin (28/10) sampai Rabu (30/10). Untuk tempat tes Pemko mengambil tempat di komplek SMAN 1, SMPN 1 dan SMPN 5.

 ‘’Untuk sistem ujian menggunakan sistem LJK, berbeda dengan penerimaan umum kemarin menggunakan sistem CAT,’’ ujar Hermanius. Disebutkannya, kuotanya belum dapat disampaikan, namun menurut wacananya 30 persen dari jumlah peserta.

 ‘’Kalau diperkirakan untuk penerimaanya dari 974 itu 30 persen kuotanya, berarti lebih kurang 300-an orang diterima, kalau memang itu kuota itu dari pusat tentu regulasinya jelas. Namun sampai hari ini belum tahu berapa jumlah pasti, itu baru wacana,’’ ulasnya.

Pantauan Riau Pos, sejak pagi, dari 974 orang tenaga honorer itu. Terdiri dari 693 tenaga pendidik, 24 orang tenaga kesehatan dan 257 tenaga administrasi.  Untuk K-II yang usianya sudah diatas 35 tahun tapi tak lulus, kemungkinan tidak memiliki kesempatan menjadi CPNS lagi.

Tapi kemungkinan masih tetap bisa bekerja sampai ada regulasi yang melarang mempekerjakan mereka.

‘’Jadi ujian K-II ini tidak ada skala prioritas, semuanya memiliki kesempatan yang sama. Mereka tak lulus sulit tetap bekerja. Tapi ada regulasi yang masih membenarkan. (amy/jps/aal/sah/gus)  









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook