Disambar Petir, Ayah Tewas Anak Pingsan

Riau | Selasa, 29 Oktober 2013 - 08:24 WIB

PANGKALANKERINCI (RP) -Justin Saragih (40), warga Jalan Arbes Ujung, Kecamatan Pangkalankerinci ditemukan tewas dalan kondisi hangus di bawah pohon besar, Ahad (27/10) sekitar pukul 17.00 WIB.

Sementara anaknya, Roy Saragih (24) yang ditemukan disamping mayat Justin Saragih, hanya pingsan. Kedua korban diduga disambar petir saat hujan deras mengguyur Pangkalankerinci.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Supriyadi SIk kepada Riau Pos, Senin (28/10) melalui Kabag Humas Polres AKP G Lumban T membenarkan, adanya penemuan dua orang pria, yang salah satunya hangus dengan baju robek karena disambar petir.

‘’Dari hasil penyelidikan dan berdasarkan keterangan saksi mata di lapangan bernama Nanda dan Rio yang merupakan karyawan rumah makan Rita. Dugaan sementara penyebab tewasnya kedua korban akibat disambar petir,’’ ujarnya.

Disebutkan G Lumban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada kedua tubuh korban. Dan pascakejadian, kedua korban langsung dibawa ke RSUD Selasih Pangkalankerinci untuk dilakukan visum dan perawatan intensif.

Menurut G Lumban, kejadian tersebut berawal saat korban dan anaknya yang diketahui bernama Roy Saragih (24) berangkat untuk pergi mencari ikan atau memancing di pinggir Sungai Kampar tepatnya di sekitar jembatan Pangkalankerinci, Ahad (27/10) sore lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Namun baru beberapa menit memancing, tiba-tiba hujan lebat mengguyur.

‘’Karena hujan deras, kedua korban lalu berteduh di bawah pohon besar di pinggir sungai tempat mereka memancing. Tapi, karena sang anak merasa kedinginan kemudian memanjat pohon tersebut,’’ ujarnya.

Sedangkan korban Justin Saragih saat itu kata G Lumban, yang diduga ada keperluan kepada keluarganya, menelepon isterinya dengan menggunakan ponsel.

Pada saat itulah tiba-tiba petir muncul dan langsung menyambar kedua korban. Alhasil, korban Justin Saragih yang diketahui memiliki profesi sebagai supir di salah satu perusahaan swasta langsung meninggal di tempat.

Sedangkan anaknya bernama Roy Saragih terpental jatuh dari pohon tersebut dan langsung pingsan. Kedua korban langsung ditolong dan dibawa ke RSUD Selasih Pangkalankerinci oleh kedua saksi.

‘’Para saksi sebelumnya sempat memberitahukan kejadian tersebut kepada masyarakat di sekitar lokasi,’’ imbuh G Lumban berdasarkan keterangan saksi mata.

Sementara itu, pantauan Riau Pos di rumah duka di Jalan Arbes Ujung RT 04 RW 06 kelurahan Kerinci Timur kecamatan Pangkalan Kerinci tampak sepi.

Saat Riau Pos berusaha menyambangi rumah papan yang sedikit kusam tersebut, tiba-tiba dari sebelah rumah duka muncul seorang pria yang diketahui bernama Yondri SAg sebagai Ketua RT 04 RW 06 Kelurahan Kerinci Timur.

Yondri kepada Riau Pos menyebutkan, penghuni rumah tersebut telah pulang ke kampung halamannya di Medan-Sumut karena ditimpa musibah.

‘’Seluruh penghuni rumah tersebut sedang tidak berada di tempat Pak. Pasalnya, Senin (28/10) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, seluruh penghuni rumah itu telah berangkat ke kampung halamannya di Medan-Sumut,’’ jelas, Yondri SAg didampingi Ketua RW 06 Kelurahan Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci Ketua RW Yunasril SP ketika dikonfirmasi Riau Pos, Senin (28/10) siang

Disinggung terkait sikap korban dan keluarga sebagai warga di lingkungan RT 04 RW 06, Yondri menyebutkan, kehidupan korban beserta keluarganya memang sedikit aktif dalam berbaur dengan lingkungan setempat.

Pasalnya, sebagai seorang kepala keluarga yang telah memiliki isteri dan 3 orang putra, korban selalu disibukkan dengan aktivitasnya sehari-hari sebagai seorang supir di salah satu perusahaan swasta yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan.

‘’Sedangkan isteri korban yang diketahui bernama Nurhaida Agnes Nainggolan. Juga  memiliki kesibukan sebagai penjual bensin eceran di sekitar Jalan Lintas Timur Kecamatan Pangkalankerinci. Dan ketiga orang anaknya juga sering tidak berada di rumah,’’ paparnya. (amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook