RAMBAH (RP) - Puluhan pelajar SMPN 7 Rambah berada di Dusun Pasir Jambu Desa Rambah Tengah Hilir Kecamatan Rambah hingga tahun kedua belum memiliki ruang kelas belajar (RKB).
Akibatnya, pelajar tersebut kini harus menumpang belajar di dua gedung TPA. Tokoh masyarakat Desa Rambah Tengah Hilir yang juga wali pelajar Bahren Taher, Senin (28/10) kepada sejumlah wartawan mengatakan, dari 70 pelajar di SMPN 7 Rambah tersebut, di kelas 7 sebanyak 30 pelajar dan dibagi dua kelompok belajar di TPA Dusun Boter.
Sedangkan kelas 8 dari 40 pelajar, dibagi dua kelas dan belajar di TPA Dusun Pasir Jambu. Bahren menyatakan, dengan kondisi pelajar yang masih numpang belajar di 2 gedung TPA hingga saat ini, kegiatan belajar mengajar tidak maksimal.
‘’Kita berharap Pemkab Rohul melalui Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Rohul segera merealisasikan pembangunan RKB agar pelajar nyaman belajar,’’ ujarnya.
Sementara untuk tenaga guru, kata Bahren, pihaknya menilai sudah cukup. ‘’Dengan adanya RKB baru, maka kita berharap seluruh pelajar di SMPN 7 Rambah bisa belajar epektif,’’ jelasnya.
Dalam pada itu, Bahren menyampaikan, kelengkapan alat tulis kantor (ATK) sekolah juga hendaknya bisa dilengkapi, juga sarana prasarana lainnya, agar ke depannya SMPN 7 Rambah bisa setara seperti SMPN lainnya di Rohul.
Kepala SMPN 7 Rambah Pon Gunawan mengakui, Kadisdikpora Rohul HM Zen MPd secara lisan telah menyampaikan kepadanya, melalui APBD Rohul tahun anggaran 2014 mendatang RKB SMPN 7 Rambah akan dibangun.
‘’Kadisdikpora, sudah menyampaikan ke saya secara lisan, di APBD Rohul 2014 mendatang akan dibangun RKB baru di SMPN 7 Rambah.
Sedangkan terkait ATK menurut keuangan di SMPN 7 Rambah baru didaftarkan di 2013, dan dimasukan di APBD-P 2013,’’ kata Pon Gunawan.
Menurut Pon, bila dilihat dari jumlah pelajar yang ada saat ini, harus meminjam 4 RKB di TPA Pasir Jambu dan Boter untuk kegiatan belajar mengajar.
‘’Guna menampung 70 pelajar kelas 7 dan 8, maka masih memerlukan 5 RKB ditambah 1 ruang kepala sekolah dan guru,’’ jelasnya.(har)