DURI (RP) - Hujan deras disertai petir di wilayah Duri Kecamatan Mandau memakan korban. Satu keluarga disambar petir saat hujan deras terjadi Jumat (27/9). Mariadi (62), warga Jalan Sukaramai RT01/RW05, KM10 Kulim, Dusun Sumber Makmur Desa Petani Kecamatan Mandau tewas disambar petir sekitar pukul 19.00 WIB. Bagian dadanya gosong akibat sambaran petir itu. Meski sempat dilarikan ke RS Permata Hati Duri, nyawanya tak terselamatkan.
Selain Mariadi turut jadi korban cucunya, Nabila (8). Sedangkan Parmin (28) dan Alis (3) mengalami luka ringan. Parmin mengaku saat hujan deras disertai petir, listrik di desa tersebut padam. Tiba-tiba petir menyambar rumah korban. Terdengar suara letusan keras dari dalam rumah saat petir menyambar. Seluruh anggota keluarga di rumah lalu terkapar.
Beberapa saat kemudian Parmin tersadar. Dia melihat mertuanya, Mariadi terkapar. Kondisi badan mertuanya terlihat gosong. Parmin juga melihat anaknya, Nabila dalam keadaan tak sadarkan diri.
‘’Mertua saya tewas ditempat. Sedangkan anak saya kondisinya kritis kini ada di rumah ruang ICU rumah sakit umum,’’ kata Parmin. ‘’Rencananya besok (hari ini, red), mertua saya baru akan dikebumikan,” kata Parmin Belum diketahui penyebab insiden ini.
Kades Petani, Rianto SH Sabtu (28/9) saat dikonfirmasi malam tadi menyebut, selain Mariadi, cucunya Nabila (8) dan menantunya, Parmin juga terkena imbas sambaran petir tersebut. ‘’Cucunya cedera ringan. Menantunya hanya menderita kebas-kebas saja di tangan kanan. Kala itu ada sekitar lima orang di rumah kayu milik korban. Termasuk istri, anak dan menantunya. Yang meninggal hanya Pak Mariadi saja,’’ kata Rianto.
Ditambahkannya, saat kejadian hujan sedang turun dan aliran listrik padam. Mariadi dan keluarganya duduk-duduk dalam rumah di depan televisi. Kabarnya, saat itu, mereka habis makan malam bersama. ‘’Tiba-tiba saja petir menyambar dan mengenai korban yang kala itu duduk bersandar ke dinding papan. Pak Muriadi terjatuh. Keluarga berpekikan. Bagian dadanya menderita gosong. Tubuh lain tak apa-apa. Dan rumahnya malah tidak apa-apa. Diduga percikan petir merambat melalui dinding yang basah lalu menyambar tubuh korban,’’ kata Rianto.
Mendapat kabar warganya tewas disambar petir, Rianto langsung turun ke TKP malam itu juga. ‘’Saya di sana dari jam sebelas malam hingga jam setengah satu dinihari. Paginya saya kesana lagi. Sekitar tiga ratusan warga hadir melayat. Jenazah almarhum sudah dikebumikan siang tadi (kemarin),’’ kata Rianto.(sda)