Marak, Penipuan NIP Honorer

Riau | Sabtu, 29 September 2012 - 09:28 WIB

PANGKALAN KERINCI (RP) - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Pelalawan mengingatkan kepada masyarakat terutama tenaga honorer yang terdaftar dalam kategori satu (K1) dan kategori dua (K2) untuk lebih berhati-hati. Pasalnya, marak penipuan yang menyasar tenaga honorer dengan mengatasnamakan kepala BKD Pelalawan.

Demikian diungkapkan Kepala BKD Pelalawan H Abdul Karim kepada Riau Pos, Jumat (28/9). ‘’Modusnya dengan menjanjikan bahwa mereka mampu mengeluarkan Nomor Induk Pegawai (NIP) dengan syarat menyetorkan sejumlah uang. Namun jika tidak menyetor, NIP yang sudah ada dipindahkan ke honorer yang lain,’’ ujar Abdul Karim.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sampai saat ini kata Abdul Karim, sudah banyak korban berjatuhan yang mengadu ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Pelalawan. Para pengadu mengaku, tertipu dengan seseorang yang mengatasnamakan Kepala BKD Kabupaten Pelalawan H Abdul Karim.

Padahal kata Abdul Karim, 2012 ini tidak ada pengangkatan tenaga honorer, tapi 2013 baru ada pengangkatan honorer K2. Tenaga honorer yang banyak tertipu itu kebanyakan dari kalangan guru honor, sehingga mereka sempat menyetorkan uang di bank sebesar Rp7-Rp12 juta.

‘’Di Kecamatan Bunut ada seorasng guru tenaga honorer menerima telepon mengatakan, ia akan lulus jika membayar uang Rp7 juta, jika tidak NIP itu akan dipindahkan ke orang lain. Ia pun bersama suaminya mengabil uang di Bank Riau Kepri Pangkalankerinci, lalu dikirim ke rekening mengatasnamakan Abdul Karim,’’ papar Abdul Karim.

‘’Setelah orang itu meminta tambah Rp5.000.000 lagi, lalu mereka terpikir bahwa yang menelepon itu penipu yang disertai dengan hipnostik,’’ timpal Karim lagi merceritakan hal yang dialami korban penipuan itu.

Lain lagi kejadian yang dialami guru di Kecamatan Ukui, penelepon yang mengatasnamakan BKD meminta kepada kepala sekolah nama-anama guru honorer di sekolah itu. Setelah itu penelepon langsung menelepon yang bersangkutan dengan mengatasnamakan Kepala BKD, lalu mengatakan jika ingin lulus harus menyetor Rp12 juta, jika tidak NIP dipindahkan ke orang lain. ‘’Beberapa korban pun menyetor ke rekening yang telah ditunjukkan tersebut,’’ imbuhnya.

Dikatakan Abdul Karim, pihak BKD telah memberitahukan kepada Dinas Pendidikan dan Kepala UPTD Pendidikan se-Kabupaten Pelalawan agar berhati-hati dengan penipuan yang merajalela saat ini. ‘’Jika ingin informasi yang jelas tentang penerimaan pegawai dan kelulusan tenaga honorer, jangan lagi melalui perantara, tapi datang saja ke BKD agar tidak kena tipu oknum yang tak bertanggung jawab,’’ pesannya. (ris/rio/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook