(RIAUPOS.CO) - Persentase kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau saat ini terus naik dan telah mencapai angka di atas 90 persen. Persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Riau sebelumnya sempat turun akibat banyaknya penambahan pasien sebulan lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, hingga saat ini total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 122.140 orang. Sementara itu, pasien yang sembuh total 111.744 orang atau jika dipersentasekan ada pada angka 91 persen. “Saat ini persentase kesembuhan pasien Covid-19 kembali naik seiring bertambahnya pasien yang sembuh," kata Mimi.
Kabar dukanya, total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 3.609 orang atau 3 persen. Jumlah angka kematian tersebut terpantau naik, penyebab meningkatnya angka kematian tersebut yakni akibat banyaknya pasien positif Covid-19 yang terlambat dibawa ke rumah sakit.
“Memang untuk angka kematian pasien terkonfirmasi Covid-19 kita tinggi mencapai 3 persen. Karena itu kami minta masyarakat yang terkonfirmasi yang bergejala sedang dan berat jangan menahan diri isolasi di rumah. Tapi langsung dibawa ke rumah sakit agar penanganannya bisa lebih cepat," katanya.
Sedangkan yang bergejala ringan dan tanpa gejala, sebut Mimi, maka bisa isolasi mandiri di rumah jika kondisi rumahnya memungkinkan, atau bisa isolasi mandiri terpusat yang disiapkan pemerintah. “Hal ini agar tidak terjadi penularan ke anggota keluarga lainnya. Namun ketika masyarakat yang bergejala ringan, tapi kondisinya terjadi penurunan agar cepat dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Karena itu, Mimi juga berpesan dengan masih terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan 5M, terutama saat beraktivitas di luar rumah. “Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker," ajaknya.
Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 secara nasional terus bertambah, Sabtu (28/8). Angka penambahan tersebut sebanyak 10.050 orang positif Covid-19. Sehingga dengan penambahan ini positif ini menyebabkan saat ini kasus Covid-19 di Indonesia totalnya mencapai 4.066.404 orang.
Kemudian adanya penambahan juga untuk orang yang sembuh dari virus corona di Tanah Air sebanyak 18.594 orang. Sehingga keseluruhan menjadi 3.707.850 orang. Sedangkan, dalam 24 jam terakhir terjadi penambahan 591 pasien Covid-19 yang meninggal. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 131.372 orang.
Selain itu, pemerintah juga menyatakan bahwa sampai saat ini ada 248.139 orang yang berstatus suspek terkait penularan virus corona. Adapun kasus positif diketahui lantaran adanya pengetesan massal menggunakan PCR atau tes cepat molekuler berjumlah 181.674 spesimen.
Sementara Jawa Timur masih menjadi kasus positif Covid-19 terbanyak yakni 1.079 kasus. Dinyatakan meninggal dunia sebanyak 167 orang. Kemudian Jawa Barat juga terbanyak kedua menyumbangkan positif Covid-19 sebanyak 956 orang. Dinyatakan meninggal sebanyak 29 orang.
Selanjutnya Jawa Tengah menempati urutan ketiga dengan penambahan kasus sebanyak 749 orang positif Covid-19. Dinyatakan meninggal dunia sebanyak 54 orang. Keempat adalah Sumatera Utara dengan penambahan angka kasus positif Covid-19 sebanyak 741. Dinyatakan meninggal dunia sebanyak 29 orang. Kelima adalah DI Jogjakarta dengan angka penularan sebantak 525 orang postif Covid-19. Kemudian meninggal dunia sebanyak 31 orang.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini yang belum bisa diselesaikan oleh pemerintah adalah terkait angka kematian akibat Covid-19 di Tanah Air. Menurutnya, angka kematian di dalam negeri harus terus ditekan.
Hal ini yang ia terus sampaikan ke jajaran kabinetnya dan juga ke pemerintah daerah (Pemda). “Yang masih belum kita bisa selesaikan, ini saya selalu saya sampaikan ke Menkes, ke Memda, urusan angka kasus kematian ini harus betul-betul ditekan terus," ujar Jokowi saat bertemu dengan ketum parpol yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (28/8).
Jokowi melanjutkan, jumlah keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional saat ini sudah mengalami penurunan sebesar 30 persen. Hal ini berkurang drastis pada saat Juli 2021 lalu jumlah BOR di rumah sakit (RS) nasional mencapai 80 persen. “Mengenai BOR keterisian tempat tidur di rumah sakit, alhamdulilah ini juga patut kita syukuri," katanya.
Angka penularan Covid-19 di dalam negeri menurut Jokowi sudah mengalami penurunan. Kata dia, Indonesia pernah berada di puncak pada 15 Juli 2021 dengan penularan harian sebesar 56 ribu kasus. “Alhamdulilah, pada 24 Agustus lalu kasusnya jadi 19 ribu dari 56 ribu," ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan keberhasilan Indonesia menekan angka penularan Covid-19 di tanah air lantaran belajar dari negara-negara lain. Keberhasilan negara lain yang kini terapkan di Indonesia. “Saya telepon beberapa negara yang kita nilai berhasil melakukan pengendalian dan kita coba untuk modifikasi di sini dalam rangka pengendalian di negara kita Indonesia," tuturnya.
Presiden Jokowi juga berterima kasih kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), TNI dan Polri yang telah ikut membantu penanganan pandemi Covid-19. “Sehingga sekarang kita angka kesembuhan sudah di atas rata-rata dunia, yaitu 89,5 persen," ujarnya.(muh)
Laporan SOLEH SAPUTRA dan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru