(RIAUPOS.CO) -- Upaya restorasi pada kawasan gambut yang terdegradasi di daerah Kabupaten Bengkalis diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua khususnya masyarakat yang berada di kawasan gambut itu sendiri.
Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Haholongan mewakili Bupati Bengkalis saat membuka acara pembukaan lokakarya Model Pencegahan Kebakaran dan Restorasi Gambut Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bengkalis Menuju Riau Hijau 2019 di Ruang Rapat Hang Jebat lantai II kantor Bupati Bengkalis, Rabu (28/8) pagi.
Lebih lanjut Haholongan menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai penyatuan dan kesamaan langkah dalam agenda restorasi gambut. Terutama mewujudkan keseimbangan lingkungan hidup di kawasan gambut yang lestari.
Dengan begitu menjadi model pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat di Kabupaten Bengkalis menuju Riau hijau tahun 2019 ini. Dalam rangka peningkatan sinergi multi pihak dalam restorasi gambut dan upaya pencegahan bencana kabut asap di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Bengkalis.
Upaya pencegahan kebakaran lahan gambut guna menghindari bencana asap yang selama ini masih terus terjadi.
Dikatakannya sangat diperlukan penanganan secara serius dan intensif oleh semua pihak melalui upaya restorasi, yakni adalah proses untuk mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dari lahan gambut yang terdegradasi dimaksud.
“Pada saat ini Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan yang tinggi. 4 dari 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis tergolong rawan kebakaran dengan 33 desa rawan kebakaran,” jelasnya.
Bengkalis juga mempunyai sebaran gambut yang luas dengan hampir 14 persen dari kawasan hidrologis gambut Provinsi Riau.
Lebih lanjut Haholongan berharap dengan adanya Cifor dan Pusat Studi Bencana Universitas Riau dapat fokus pada pencegahan kebakaran.
Restorasi gambut, dan pengembangan mata pencaharian serta memfasilitasi masyarakat lokal untuk mengembangkan model bisnis berkelanjutan khususnya di Kabupaten Bengkalis.(kom)
Laporan ERWAN SANI, Bengkalis