ROHIL (RIAUPOS.CO) -Penggunaan bantuan yang berasal dari Program Keluarga Harapan (PKH) harus dapat dipergunakan dengan baik dan tepat oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sehingga terhindar dari pengunaan yang bersifat konsumtif belaka.
Penegasan itu dikemukakan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Rohil Drs H Surya Arfan MSi, Selasa (28/8) di Bagansiapiapi.
“Jangan sampai uangnya untuk keperluan konsumtif, peran pendamping diharapkan tidak hanya berkaitan dengan tugas untuk pendataan saja tapi dapat memberikan masukan atau pemikiran kepada KPM agar uang yang diterima langsung konsumtif. Harus ditekankan bahwa manfaat uang itu adalah untuk mendukung pendidikan, kesehatan hal ini yang harus diberikan pemahaman kepada penerima,” ujar Surya Arfan MSi.
Ia mengatakan jangan sampai timbul kebiasaan yang justru tidak produktif. Pada kesempatan itu Sekdakab menegaskan Pemkab Rohil mendukung penuh program PKH yang menjadi andalan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial RI.
Program itu menjadi bagian untuk peningkatan pada akses pelayanan sosial kesehatan, pendidikan, pangan, gizi termasuk mengurangi kesenjangan sosial ataupun keterasingan sosial.
“Kami pemkab sangat memberikan apresiasi dan sambut baik program PKH, kami bersyukur bahwa penerima PKH hingga 2017 di Rohil mencapai 16.453 PKM atau dua kali lipat dari sebelumnya,” kata Surya Arfan.
Selain itu dirinya tak lupa menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kinerja para pendamping yang telah melaksanakan tugas secara purna waktu untuk melakukan validasi data terhadap PKM yang ada di Rohil tersebar di sekitar 18 kecamatan.
Program yang dikucurkan terbilang besar dengan jumlah PKM 16.453 tersebut lebih dari Rp31 Miliar, disalurkan melalui Bank Mandiri di unit atau cabang seperti di Ujung Tanjung, Balam, Bagan Batu dan di Duri.(adv)
