PLN Harus Carikan Solusi Pemadaman Listrik

Riau | Kamis, 29 Agustus 2013 - 10:27 WIB

PLN Harus Carikan Solusi Pemadaman Listrik
Anak-anak penghuni salah satu rumah di Jalan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru ini terpaksa menggunakan lilin untuk belajar akibat padamnya listrik. Foto: TEGUH PRIHATNA/ RIAU POS

PEKANBARU (RP) - Pemadaman bergilir listrik untuk Kota Pekanbaru dan daerah yang masuk sistem Riau, kini berlangsung siang dan malam hari dengan durasi 2-3 jam.

Kondisi ini menjadikan masyarakat menuntut PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) untuk memperbaiki layanan. Selain itu, mencarikan solusi agar permasalahan defisit pasokan daya ini bisa lebih cepat teratasi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengakui, sudah banyak menerima keluh kesah warga akibat pemadaman listrik bergilir ini. ‘’Banyak juga keluhan layanan PLN ini sampai ke saya, jadi saya minta tolong ke PLN. Tolong dong solusinya,’’ pinta Ayat.

Dicontohkan Ayat, saat PON XVIII lalu, PLN bisa tidak padam selama iven. Tentu hal seperti ini harus bisa dilakukan lagi.

‘’Saya memang sudah sering sampaikan ke kawan-kawan di PLN untuk perbaikan pelayanan. Tapi alasannya debit air. Tentu selanjutnya pihak PLN yang tahu bagaimana solusinya, karena pemadamannya sudah lebih dari minum obat (dua atau tiga kali sehari, red),’’ ungkapnya.

Pemadaman listrik ini mengganggu aktivitas dunia usaha di Riau.

‘’Pasti berpengaruh, pasalnya semua aktifitas terhambat dengan padamnya listrik. Mulai dari kegiatan administrasi sampai hal teknis tidak dapat dilakukan jika listrik padam,’’ tegas Direktur Eksekutif Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Riau, M Herwan.

Dia mencontohkan, usaha konveksi, loundry, industri kecil menengah, usaha kuliner dan beberapa unit usaha lainnya yang tidak bisa terlepas dari aspek kelistrikan.

‘’Permasalahan itu harus dipikirkan PLN. Tidak bisa menyerah dan tergantung dengan faktor alam. Harus segera dicarikan solusi,’’ paparnya.

Pemadaman listrik juga mengganggu  aktivitas masyarakat. Roy (24), seorang pemilih kedai fotokopi di Jalan Hang Tuah mengatakan, usahanya tidak berjalan sejak pemadaman bergilir.

‘’Kan sedih kalau listrik padam, sementara banyak yang datang minta berkasnya difotokopi. Lebih baik tutup, jadi tidak terlalu sakit hati,’’ lanjut Roy.

Meski kondisi listrik yang sudah semakin parah, Ombudsman RI Perwakilan Riau belum menerima laporan pengaduan apapun dari masyararakat.

Hal ini dikatakan Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Riau, Ahmad Fitri. Kendati demikian, pelayanan publik yang tergolong sentral tersebut perlu mendapatkan perhatian ekstra.

Tunggu Pembangkit Baru

Di bagian lain, PLN WRKR hanya bisa menunggu beroperasinya dua pembangkit baru yakni PLTU Teluk Sirih di Sumbar dan PLTMG Balai Pungut, Duri untuk mengatasi kekurangan pasokan daya di sistem Riau.

Kondisi itu diakui Manager Teknik PLN WRKR, Pintor Hutapea bersama Deputi Manager Bidang Komunikasi dan Hukum, Syairul. Keduanya mengatakan, pembangkit Teluk Sirih 110 MW di Bungus, Sumbar akan beroperasi 10 September mendatang. Sementara Pembangkit Ombilin Unit I 100 MW diperkirakan beroperasi Oktober.

‘’Kami masih berharap beberapa pembangkit baru seperti Teluk Sirih dan Balai Pungut beroperasi sehingga ada tambahan daya ke sistem,’’ kata Syairul.(rio/rul/gus/*4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook