Riau Berpotensi Budidayakan Ikan Lahan Gambut

Riau | Kamis, 29 Agustus 2013 - 10:23 WIB

PEKANBARU (RP) - Provinsi Riau yang memiliki lahan gambut terbesar di Indonesia mencapai lima juta hektare lebih memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya ikan lahan gambut.

Hal ini terungkap dalam fokus group diskusi (FGD) pengembangan potensi investasi sektor perikanan budidaya lahan gambut di Riau yang dilaksanakan di Hotel Mutiara Merdeka, Rabu (28/8).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Forum diskusi ini secara resmi dibuka Asisten I Setdaprov Riau Emrizal Pakis. Dikatakan Emrizal, setelah dimekarkannya Kepri dari Provinsi Riau maka perikanan dari sumber perikanan laut semakin berkurang.

“Saat ini tinggal 10-11 persen perairan kita setelah Kepri lepas, karena itu Riau harus mengembangkan potensi perikanan dari sektor lain salah satunya melalui budidaya perikanan darat seperti kolam ikan dan keramba,” ujar Emrizal.

Forum diskusi yang ditaja Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Riau ini dihadiri seluruh dinas perikanan kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Hadir pada kesempatan itu Kepala BPMPD Riau Edizar, Kadis Perikanan Riau Prof Ir Irwan Efendi dan perwakilan BPPT RI Dr Ir Bambang Setiadi.

Dikatakan Emrizal, berdasarkan hasil kajian Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI sekitar 5,7 juta hektare wilayah Riau merupakan kawasan kesatuan hidrologis gambut atau sekitar 64 persen dari luas wilayah Riau.

Dari kawasan itu terdiri dari 1,7 juta hektare kawasan lindung kubah gambut dengan kedalaman 12 meter dan 4 juta hektare kawasan budidaya gambut. Kawasan kubah gambut ini tidak bisa diolah tapi harus dilestarikan dan dijaga.

Menurut Emrizal, karena luasnya lahan gambut di Riau budidaya perikanan lahan gambut sangat potensial untuk dikembangkan.

Selain menambah incam perekonomian masyarakat budidaya perikanan lahan gambut ini juga bisa menjaga kelestarian lingkungan sehingga tidak terjadi kebakaran lahan gambut yang bisa menimbulkan berbagai dampak kerusakan lingkungan seperti kabut asap dan kekeringan.

“Potensi perikanan paling besar berada di laut Cina Selatan dan nelayan kita sangat kesulitan untuk menangkap ikan di sana. Di Riau yang bisa dikembangkan adalah budidaya keramba dan budidaya perikanan darat melalui kolam ikan,” terangnya.

Saat ditanya mengenai daerah manasaja yang memiliki potensi untuk budidaya perikanan lahan gambut, Emrizal menjelaskan Kabupaten Bengkalis, Rohil, kampar dan inhil.

Sementara itu kepala badan BPMPD Riau Edizar kepada Riau Pos menjelaskan, peserta yang ikut dalam diskusi tersebut selain dinas perikanan kabupaten/kota, perguruan tinggi juga dilibatkan.

“Dengan diskusi ini ke depannya lahan gambut ini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dan dari diskusi ini diharapkan nantinya bisa ditentukan daerah potensial untuk pengembangan budidaya perikanan lahan gambut,” jelasnya.(adv/h)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook