Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru ekagusmadi@riaupos.co
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hingga sekarang di Provinsi Riau masih saja bermasalah dan menjadi kendala bagi sekolah-sekolah dalam memanfaatkan anggaran yang disediakan dari alokasi pemerintah pusat tersebut. Utamanya tim penyelenggara dan pengelola dana BOS.
Beberapa kendala yang dirangkum Riau Pos dari keterangan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, seperti keterbatasan tenaga yang mengerjakan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran. Juga realisasi program terhadap dana yang diterima di sekolah-sekolah sering tidak berjalan.
“Permasalahan yang terjadi memang bukan disebabkan oleh faktor kesengajaan. Melainkan karena terbatasnya tenaga yang mengerjakan laporan itu. Memang masalah masih ada hingga kini,” ujar pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi Riau Hadimiharja.
Pernyataan tersebut disampaikannya usai membuka workshop BOS untuk kepala sekolah dan bendahara SMP guna melakukan perbaikan terhadap penggunaan anggaran BOS, Selasa (27/8) malam lalu.
Ditambahkannya, selain itu juga pola administrasi yang banyak menjadikan pengelola BOS kesulitan. Utamanya di daerah terpencil sehingga mengakibatkan keterlambatan. “Kita berharap kalau memang ada yang tidak mampu melaksanakan program sesuai rentang waktu yang ditentukan, harus dicarikan alternatifnya,” tambahnya.
Bahkan, terkait permasalahan pajak, juga banyak guru di sekolah yang tidak memahami menjadi kendala tersendiri di daerah. Solusinya, lanjut Hadi bisa dilakukan dengan langkah koordinasi. Bisa dengan mendudukkan bersama komite sekolah untuk dicarikan solusi apa yang menjadi kendala di sekolah terkait.
Pada kegiatan yang ditaja Disdik Riau diikuti 220 peserta dari 12 kabupaten/kota se-Riau. Terdiri dari kepala sekolah dan bendahara SMP negeri maupun swasta di Provinsi Riau. “Mudah-mudahan pencapaian dari kegiatan ini bisa memberikan kemudahan kepada para guru dan kepala sekolah agar lebih maksimal dalam menjalankan BOS,” tutupnya.(yls)