Mandor Kebun Tewas Dirampok

Riau | Senin, 29 Juli 2013 - 10:27 WIB

RENGAT (RP) — Sukandi (50), warga Redang, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu ditemukan sudah menjadi mayat dengan sejumlah luka robek di tubuhnya.

Mandor kebun pribadi itu diduga menjadi korban perampokan. Sebab, kendaraan yang dikendarainya dan sejumlah barang berharga milik korban tidak ditemukan lagi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetyo Indaryanto SIK MSi ketika dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (28/7) melalui Kapolsek Rengat Barat Kompol Efrizon didampingi Kasubag Humas Polres Inhu Iptu Yarmen Djambak mengatakan, mayat korban ditemukan warga, Sabtu (27/7) sekitar pukul 10.00 WIB di Jalan Stanvac lama.

‘’Kuat dugaan pembunuhan korban dilatarbelakangi perampokan. Namun demikian saat ini masih terus dilakukan penyelidikan’’, ujarnya.

Menurutnya, korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup di semak-semak pinggir Jalan Stanvac lama.

Warga yang menemukan korban langsung melaporkan kejadian itu ke polisi dan sekitar 1 jam kemudian polisi sampai di tempat kejadian perkara (TKP).

Pada tubuh korban ditemukan luka robek di antaranya di bagian kepala belakang terdapat luka robek sebanyak tiga sayatan.

Kemudian luka robek terdapat pada pipi kanan hingga telingan yang diduga akibat benda tajam.

Dari keterangan sejumlah saksi yang dimintai keterangan oleh polisi, korban berencana pulang dari Pasar Air Molek usai membeli sejumlah

bahan-bahan keperluan kebun di antaranya mesin pemotong kayu (chainsaw). ‘’Berdasarkan keterangan istri korban, korban pergi ke Pasar Air Molek untuk membeli chainsaw,’’ ungkapnya.

Selain chainsaw, sejumlah barang berharga milik korban juga tidak ditemukan di antaranya sepeda motor jenis Kawasaki dan dompet korban. Namun, bersama korban ditemukan HP yang diperkirakan takut diambil pelaku.

Korban selama ini bekerja sebagai mandor kebun pribadi milik warga bermarga Harahap. Bahkan selama ini, korban sempat mempekerjakan sebanyak 14 tenaga kerja untuk membuka lahan perkebunan.

Dikatakan Kapolsek, dari keteranga saksi juga ada yang menyebutkan, hingga saat ini gaji karyawannya masih ada yang belum dibayar. Sehingga bisa saja pembunuhan itu dilakukan oleh anak buahnya sendiri.

‘’Saat ini sudah 4 orang saksi diminta keterangan. Sambil menunggu keluarga korban dari Lampung untuk pemakaman korban, kembali dilanjutkan dengan pemeriksaan lebih mendalam,’’ ucapnya.

Dengan kejadian itu, Kapolsek mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terutama jelang Idul Fitri.

Dikatakannya, kejahatan itu dapat terjadi apabila berpakaian mencolok dengan memakai perhiasan yang berlebihan, mengambil uang dalam jumlah banyak tanpa pengawalan, meninggalkan rumah tanpa dikunci dan tidak dititipkan dengan tetangga.

‘’Jelang hari raya Idul Fitri ini biasanya sering terjadi curas, curat dan berbagai kejahatan lainnya. Untuk itu, masyarakat diminta tetap selalu wasapada,’’ harapnya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook