Laporan JUPRISON, Telukkuantan

SEJUMLAH warga yang memiliki kendaraan bermotor mengaku merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di Kota Telukkuantan.

‘’Kalau siang tak pernah kami mendapatkan bensin di SPBU. Kalau kita benar-benar ingin bensin, ya kita harus beli minyak ketengan di sekitar SPBU,’’ ujar Surdian (32), salah seorang pengendara roda empat kepada Riau Pos, Sabtu (28/7).

Di tempat yang sama, Susanto, pengendara roda dua asal Gunung Toar juga mengakui kalau dirinya kesulitan mendapatkan bensin pada siang hari. ‘’Tak tahu, payah kalau cari bensin siang. Ya, kalaupun ada kita harus datang malam ke SPBU ini,’’ katanya.

Sementara itu, dari pantauan Riau Pos, Sabtu siang kemarin, SPBU Sungai Jering dan SPBU Kebun Nenas terlihat sepi, karena tidak tersedianya BBM jenis bensin.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Kopindag) Kuantan Singingi, H Raja Azwar menilai, seringnya SPBU di Kuansing ini kekurangan stok bahan bakar minyak (BBM) pada siang hari, yang merupakan saat yang paling dibutuhkan warga. Karena akibat penjualan BBM kepada pedagang eceran yang tidak taat aturan.

Penyebab lainnya terkait kelangkaan BBM di SPBU ini, lanjutnya, juga karena oknum-oknum pengisi BBM di SPBU yang ada mendapatkan fee dari pedagang eceran yang sedang melakukan pengisian. ‘’Inilah yang selalu menjadi kendala dan penyebab kekurangan minyak, karena setiap mengisi jerigen selalu ada fee dan bagi melansir minyak selalu menggunakan tanki yang telah dimodifikasi,’’ ujarnya.

Hal lainnya lagi, kata Raja Aswar, juga karena kuota BBM yang ditetapkan oleh manager marketing, melalui surat Voil Retail Marketing Region I Sales Area Manager untuk Kabupaten Kuantan Singingi sejumlah 125 kilo per hari, dinilai masih kurang. Sebab berdasarkan surat dari manager marketing ditetapkan untuk premium sejumlah 35.894 kilo, dan solar sejumlah 29.488 kilo.(ksm)