PEKANBARU (RP) - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Riau menambah daftar tersangka menjadi 17 orang terkait kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau. Yang terbaru tiga orang ditangkap, Jumat (28/6).
‘’Tersangka terus bertambah, hingga petang ini (kemarin, red) sudah 17 orang, di Rohil ada 10 orang, Pelalawan 2 orang, Dumai 2 orang, Siak 1 orang, dan Bengkalis 2 orang,’’ ujar Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Condro Kirono MM M.Hum saat berkunjung ke redaksi Riau Pos, Jumat (28/6).
Condro mengungkapkan, dampak terbesar dari bencana asap di Riau ada di Rohil. Kapolda menceritakan, Wakil Bupati Rohil H Suyatno menyampaikan ada 275 warga yang harus diungsikan dari lokasi yang dipenuhi asap. ‘’Di sini ada dua orang yang meninggal. Korban ini adalah orang yang saat mengungsi kembali ke rumah mengambil barang-barangnya,’’ papar Kapolda.
Modus yang dilakukan pelaku pembakaran adalah dengan membakar untuk memperluas lahan. ‘’Mereka mengembangkan lahan dengan menyuruh masyarakat untuk membuka dengan membakar. Apinya meluas hingga membakar lahan lain. Kita tangkap pemilik lahannya di Sumatera Utara,’’ papar Condro.
Sementara itu, terkait penjelasan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya bahwa ada delapan perusahaan yang diduga turut melakukan pembakaran, hal ini disikapi Condro dengan membentuk tim di lapangan. ‘’Mereka (Kementerian Lingkungan Hidup, red) yang langsung membuat laporan polisinya. Saya perintahkan membentuk tim lapangan,’’ jelasnya.
Penanggulangan bencana asap ini, jelas Condro, masih terus dilakukan pihak-pihak terkait, karena meski pemadaman terus dilakukan pembakaran masih terjadi. ‘’Ke depan, sebaiknya penanggulangan asap juga menjadi program pemerintah dengan melibatkan seluruh instansi termasuk polisi maupun TNI. Kalau semua komitmen ke arah sana, saya punya keyakinan bisa diatasi. Kita sendiri sudah mengeluarkan maklumat terkait Karhutla ini. Dalam maklumat itu jelas dibunyikan tentang ancaman pidana penjara dan denda yang akan menjerat para pelaku pembakaran,’’ tegasnya.
Dari Jakarta dilaporkan, Karopenmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya masih mendalami adanya keterlibatan pihak korporasi dalam kasus kebakaran tersebut. Pemeriksaan terhadap ke-17 tersangka perorangan tersebut bakal dikembangkan untuk mengetahui apakah di antara mereka ada yang bekerja untuk perusahaan.
Disinggung mengenai lima perusahaan yang sedang diselidiki polisi, Boy masih bungkam. Dengan dalih masih sebatas penyelidikan, pihaknya masih menutup rapat identitas perusahaan yang diduga terlibat dalam pembakaran lahan di Riau. ‘’Nanti kalau sudah penyidikan baru akan kami sampaikan,’’ lanjut mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu.(jpnn/egp/ali)