PLN Sebut Monyet dan Tupai Penyebab Byarpet

Riau | Rabu, 29 Mei 2019 - 12:00 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


SIAK (RIAUPOS.CO) -- Setelah aksi perusakan masyarakat ke kantor Sub Rayon PLN Sungai Apit beberapa waktu lalu, PLN Siak kembali didatangi warga. Kali ini masyarakat Mempura yang meradang akhir pekan kemarin.

Penyebabnya sama, karena listrik byarpet terlalu sering setiap harinya. Terlebih di Ramadan ini membuat kemarahan warga memuncak.

Atas persoalan ini, PLN Rayon Siak mengatakan pihaknya tentu tidak ingin terjadinya byarpet. Hanya saja beberapa persoalan memang mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik. Seperti gangguan dari binatang, monyet, tupai dan musang.

Salah seorang warga yang kesal karena terjadinya pemadaman mendadak oleh PLN adalah Agus. Menurutnya, pekan lalu, setiap akan berbuka puasa, listrik tiba-tiba padam. Bahkan dalam beberapa kali kesempatan, sehari itu menurutnya bisa sampai berkali-kali.

“Lima hingga delapan kali listrik padam di Mempura ini dalam sehari. Kalau bisa janganlah saat berbuka kalau memang harus dipadamkan,” kesal Agus.

Memang kemarahan warga Mempura karena listrik byarpet tidak sampai melakukan aksi anarkis di kantor PLN. Namun kejadian berulang ini, diharapkan tidak terjadi lagi. Warga diakui Agus juga khawatir kejadian seperti di Sungai Apit bulan lalu kembali berulang.

“Mudah-mudahan jangan sampai anarkislah, tapi PLN juga harus lebih baiklah dalam pelayanan,” harapnya.

Demikian disampaikan Manajer PLN Siak Heru kepada Riau Pos Selasa (28/5). Menurutnya atas beberapa kejadian pemadaman listrik di beberapa kecamatan tertentu. Memang harus dilakukan karena adanya gangguan. Namun demikian pihaknya tetap melakukan upaya penanganan segera.

“Untuk menangani gangguan yang sering dialami akhir-akhir ini yaitu gangguan akibat binatang seperti monyet, musang, tupai kita sudah siapkan beberapa langkah. Seperti pemasangan pin cover di daerah rawan gangguan binatang,” jelasnya.

Daerah rawan gangguan binatang dimaksud, lanjutnya seperti di beberapa kampung di beberapa kecamatan. Sebut saja Merempan Hilir, Rantau Panjang, dan Teluk Rimba.

“Selain itu juga dilakukan pemasangan gomuk (oli kental/grease) pada daerah rawan gangguan binatang tersebut,” sambungnya.

Langkah selanjutnya yang dilakukan PLN Siak seperti memasang Recloser di jalan lintas Lubuk Dalam dan Buatan. Sehingga kedepan jika ada gangguan di ujung jaringan tidak menyebabkan PLTMG padam total.

“Pembersihan dan pemangkasan pohon juga rutin dilakukan sesuai jadwal,” pungkasnya.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook