PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penjabat Gubernur Riau Prof Dr Djohermansyah Djohan mengatakan, dalam beberapa tahun kedepan, Indoensia khususnya Riau akan merasakan apa yang dinamakan oleh para pakar demografi dan kependukan sebagai bonus demografi. Rigkasnya bonus demografi dipahami suatu kondisi dimana Angka ketergantungan atau depedensi rasio berada pada titik paling rendah.
''Hal ini terjadi dikarenakan penduduk tidak produktif atau penduduk di bawah 15 tahun dan penduduk di atas 65 tahun jumlahnya relatif kecil sementara jumlah penduduk usia produktif jumlahnya cukup besar,''kata Djohermansyah Djohan yang disampaikan Asisten Umum dan Administrasi Hardi saat membuka seminar Desaign Pembangunan Kependudukan Riau 2010-2035 di Hotel Haryaduta, beberapa saat lalu (Rabu 29/1/2014).
Pada acara itu, juga dilakukan pelantikan kepengusan baru Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) Riau oleh Ketua Umum IPADI Pusat.
Dijelaskan Gubri, jika kita bisa memanfaatkan datangnya bonus demografi ini, diyakini oleh para pakar bahwa cita-cita kita bersama menuju penduduk Riau yang sejahtera akan terwujud.
Namun untuk bisa memanfaatkan datangnya bonus demografi secara optimal ini ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi antara lain, pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan Total Fertilaty Rate menjadi 2,1 anak perwanita usia subur, perluasan kesempatan kerja, peningkatan pendidikan, peningkatan kesehatan pendudukan dan masuknya perempuan ke lapangan kerja. Hingga berita ini diturunkan, seminar masih berlangsung.(ril/fit)