PETERNAKAN DI DUSUN PERJUANGAN BERKEMBANG PESAT

4 Tahun, 39 Sapi Berkembang Jadi 178 Ekor

Riau | Rabu, 29 Januari 2014 - 08:47 WIB

4 Tahun, 39 Sapi Berkembang Jadi 178 Ekor
Warga menyaksikan sejumlah sapi makan rumput di kebun sawit Dusun Perjuangan, Desa Bathin Sobanga, Kecamatan Mandau, Jumat (24/1/2014) . Foto: Syukri Datasan/Riau Pos.

MANDAU (RIAUPOS.CO) - Perkembangan populasi peternakan sapi di Dusun Perjuangan, Desa Bathin Sobanga, Kecamatan Mandau memberikan hasil yang sangat mengembirakan.

39 ekor bibit sapi yang merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis pada tahun 2010 itu, saat ini sudah berkembang menjadi 178 ekor. Hal ini tidak terlepas dari keseriusan dan keuletan ratusan kepala keluarga (KK) warga di Dusun Perjuangan itu sendiri.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Perkembangan pesat peternakan sapi tersebut tidak terlepas dari peran dua tokoh masyarakat setempat. Masing-masing Roni Saragih (Ketua Kelompok Tani Bina Karya Tani) dan Sardju (Ketua Gapoktan Kesumbo Mandiri). Berkat kerja keras keduanya, Dusun Perjuangan kini sudah menjelma menjadi salah satu sentra produksi sapi di Kecamatan Mandau dan Pinggir.

Peran keduanya bersama anggota kelompok masing-masing mendapat apresiasi khusus dari Kadistanak Bengkalis Drs H Arianto MP yang turun ke Dusun Perjuangan untuk menyerahkan rumah kompos bantuan Pemkab Jumat (24/1) lalu.

Arianto menilai, upaya warga setempat dalam beternak sapi luar biasa. Dia yakin kawasan itu akan menjadi salah satu sentra produksi sapi yang akan diperhitungkan di daerah ini. Baik Roni Saragih maupun Sardju memiliki visi jauh ke depan bagi dusun yang belum dialiri listrik PLN ini.

Roni yang dipercaya menelola rumah kompos bersama para anggota kelompok taninya berazam menjadikan kawasan itu sebagai sentra produksi pupuk kompos berbahan baku kotoran sapi. ‘’Kami berharap jadi produsen pupuk kompos. Tidak hanya untuk petani setempat. Kalau dapat untuk Kabupaten Bengkalis. Untuk tahap awal, produksi kami diperkirakan mencapai 5 ton per bulan,’’ katanya.

Sementara itu, Sardju berazam, dusun kecil ini mudah-mudahan akan menjadi sentra pembibitan sapi masa depan.

‘’Tahun 2015 nanti kami berharap desa ini jadi sentra pembibitan sapi. Dari 39 ekor sapi bantuan Pemkab tahun 2010 lalu, kini sudah berkembang menjadi 178 ekor.

Di luar itu ada lagi sapi yang diusahakan warga sendiri. Jumlahnya mencapai 247 ekor. Dari jumlah itu, 350 ekor betina, 75 lagi jantan. Tahun 2015 nanti, kita harapkan jumlah sapi betina di sini mencapai 700 ekor. Kita juga sudah memproduksi pupuk organik cair dari urine sapi diberi nama MOL (Multi Organisame Lokal),’’ pungkas Sardju.(sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook