KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Penjabat (Pj) Gubernur Riau Prof Djohermansyah Djohan mengakui telah mempunyai langkah-langkah untuk menuntaskan sengketa lima desa tersebut.
Terkait itu, hari ini Rabu (29/1), Pj Gubri akan bertemu Bupati Rohul Drs Achmad MSi di Kantor Gubernur Riau.
Pertemuan yang sudah diagendakan dari awal Januari lalu memang sedikit tertunda sebab surat panggilan Pemprov Riau belum kunjung dijawab dengankehadiran Bupati Rohul. Sementara Bupati Kampar sudah lebih dulu melakukan pertemuan dengan Pj Gubri.
‘’Penyelesaian secara pemerintahan akan dilakukan. Kami sudah siapkan cara-cara untuk perundingan sebagai strategi penyelesaian lima desa tersebut. Insya Allah dapat dilaksanakan dan berjalan,’’ harap Pj Gubri saat dikonfirmasi Riau Pos, Selasa (28/1) setibanya dari Kunker ke Rohil.
Dengan kondisi yang mulai memanas selama dua hari terakhir, lanjut Dirjen Otda Kemendagri tersebut, pihak-pihak keamanan harus ambil bagian dalam proses meredakan gejolak di lapangan. Selain itu dua kepala daerah juga harus mendinginkan suasana.
Djohermansyah mengatakan pertemuan itu nantinya diharapkan dapat mengakomodir dan mendengarkan pemaparan dari Achmad. Sehingga pada langkah selanjutnya untuk mempertemukan kedua bupati, strategi penyelesaian benar-benar dapat diterapkan.
‘’Besok pagi (hari ini red) ketemu Pak Bupati Rohul, agar kemudian segera dapat mempertemukan kedua bupati ini,’’ lanjutnya.
Dengan demikian, diharapkannya, melalui pertemuan dua pimpinan tertinggi di daerah tersebut maka permasalahan bisa diselesaikan dengan akal sehat. Baik secara administratif dan hukum.
‘’Insya Allah semua bisa dituntaskan. Sekarang pihak keamanan diharapkan bisa meredam amarah kedua belah pihak,’’ sambungnya.
Disinggung mengenai strategi yang akan dijalankan, Pj Gubri memaparkan dirinya sudah menyiapkan langkah-langkah penyelesaian. Apakah dengan mengedepankan putusan Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan lima desa masuk Kampar? ‘’Nanti akan kami jalankan strateginya. Yang jelas sudah disiapkan,’’ tutupnya.
Tenas: Selesaikan Secara Mufakat
Tokoh masyarakat Riau, Tenas Effendy mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri dan menyelesaikan permasalahan secara mufakat. Ini dinilai perlu untuk mengantisipasi gejolak yang berkepanjangan dari konflik batas di antara Kabupaten Kampar-Rohul.
‘’Fungsi tanah itu untuk menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu kita harus menjunjung tinggi kebersamaan dan menyelesaikan seluruh permasalahan dengan mufakat, karena semua yang di sana itu adalah anak kemenakan dalam rumpun Melayu,’’ urainya.
Tenas yang juga Budayawan Riau itu meyakini tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan duduk bersama untuk mencarikan solusi terbaik.
Seluruh pihak yang terkait hendaknya bersikap jernih dan lapang dada dalam menyikapi permasalahan yang terjadi. ‘’Yang keruh mari kita jernihkan, selesaikanlah secara bijak sesuai adat istiadat kita,’’ ungkapnya.
Ia juga mengimbau kedua kepala daerah untuk dapat memberikan solusi yang terbaik untuk masyarakat.
Pasalnya, pemimpin telah diberikan kepercayaan untuk memimpin dan mengayomi masyarakatnya, sehingga tercipta keamanan dan kondusivitas di bumi Melayu lancang kuning.
Dosen di salah satu universitas di Malaysia itu juga mengharapkan permasalahan tersebut tidak dibawa ke alur politik. Karena dapat memberikan dampak yang kurang baik jika terimbas ke arah politik.
‘’Bagaimanapun bupati merupakan pemimpin rakyat, jadi harus dapat menjernihkan yang keruh, menyelesaikan yang kusut sesuai alur yang patut. Jadi mari kita selesaikan secara mufakat,’’ imbuh Tenas.(egp/rio)