Jalan Raya Bunut Rusak Parah

Riau | Rabu, 29 Januari 2014 - 08:17 WIB

PERAWANG (RIAUPOS.CO) -Warga Bunut bersama aparat pemerintahan desa melakukan gotong-royong (goro) perbaikan jalan raya Bunut Kecamatan Tualang yang rusak parah, Ahad (26/1).

Kerusakan jalan Bunut terdapat lubang besar dan kecil, sehingga mengancam keselamatan masyarakat dan pengguna jalan. Apalagi setiap hari kendaraan besar seperti truk trailer yang melintas di jalan tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Melihat kondisi jalan yang rusak tersebut, maka pemerintah Desa Pinang Sebatang Barat bersama warga bergotong-royong melakukan perbaikan jalan aspal yang rusak.

Goro ini mendapatkan dukungan dari PT Puji Lestari Perawang yang membantu berupa material jalan.

Pj Kepala Desa Pinang Sebatang Barat, Mardi Umar menyatakan gotong-royong yang dilakukan bersama masyarakat karena kondisi jalan raya Bunut sudah sangat memprihatikan sekali. Terdapat lubang besar dan kecil di sepanjang jalan tersebut.

“Kerusakan jalan raya Bunut ada 15 titik yang kita hitung dan perlu dilakukan perbaikan. Maka kami bersama warga melakukan goro dengan bantuan material dari Puji Lestari,” jelasnya.

Kerusakan jalan raya Bunut kerap kali dikeluhkan masyarakat dan sudah berlangsung lama rusaknya. Namun belum ada perbaikan sama sekali. Sementara jalan itu merupakan akses masuk keluar desa dan juga menuju pusat ibukota Kecamatan Tualang.

Untuk melintas jalan tersebut pengguna jalan, terutama sepedamotor harus eksra berhati-hati. Apalagi jika lepas hujan, jalan yang berlubang akan digenangi air.

Adanya bantuan material lanjutnya lagi, baru sekarang (hari Ahad, red) ini perbaikan jalan dilakukan oleh masyarakat dengan semen. “Kami berharap adanya perbaikan jalan lebih lanjut lagi dari pihak-pihak terkait ,” harapnya.(wik)

Alokasi Dana PID Naik

Dana untuk program pembangunan insfrastruktur pedesaan (PID) sebagai bagian dari alokasi dana desa (ADD) tahun 2014, meningkat sebesar Rp10 juta dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp50 juta.

‘’Tadinya diusulkan naik sekitar Rp50 Juta namun hanya terealisasi Rp60 juta, naik Rp10 juta dari tahun sebelumnya,’’ ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kuansing (BPMPKB), H Asharuddin SSos MM melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Desa BPMPKB, Saleh SSos di Teluk Kuantan, belum lama ini.

Walaupun kenaikan hanya Rp10 juta, ujarnya, namun pantas disyukuri masyarakat desa, karena terjadi penambahan dana yang dapat dikelola masyarakat desa untuk pembangunan insfrastruktur sederhana di pedesaan.

‘’PID-kan dikelola mandiri oleh desa, untuk pembangunan insfrastruktur sederhana, seperti irigasi, jalan seminasi, pasar desa dan sarana-sarana  insfrastruktur yang tidak ditangani Pemkab Kuansing lah,’’ ujarnya.

Diterangkannya, PID merupakan bagian dari dana ADD. Selain PID dalam ADD ada tunjangan aparatur pemerintahan desa (TAPD) seperti tunjangan dan satu lagi dana operasional kantor kepala desa. Menurutnya, penyaluran dana PID kepada desa selama ini berjalan baik, dan warga desa sendiri cukup antusias.

Karena selain mendapatkan insfrastrukur baru mereka juga dapat belajar melaksankaan kegiatan secara mandiri. ‘’Karena perencanaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh mereka sendiri. Monitoring baru dilakukan oleh tim teknis yang terdiri dari berbagai SKPD dan pihak kecamatan,’’ ujarnya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook