Namun harus antre dan warga tentunya harus bersabar dalam mengurusinya. “Iya, meningkat tajam, petugas dari pagi hingga sore harus melayani masyarakat yang sedang berurusan,” ujar Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Amri Jasda.
Untuk itu, Amri Jasda meminta agar warga bersabar dalam menunggu pelayanan dan pihaknya selalu memberikan pelayanan yang prima kepada warga. “Kalau kondisinya seperti ini, tentu kan semuanya ingin cepat tetapi tentu harus antre,” ujarnya.
Meningkatnya pengurusan KTP, diakuinya, karena saat ini sejumlah instansi mulai menerapkan secara baku KTP-elektronik.
Ia mencontohkan, untuk penanganan pasien BPJS harus menggunakan KTP-el, karena BPJS juga menggunakan data kependudukan berdasarkan data kependudukan dari Kemendagri.
Disamping itu, guru-guru juga banyak yang mengurus KTP-elektroni, karena untuk memenuhi persyaratan menerima dana sertifikasi.
Dan semua kementerian menurutnya sekarang menyatukan data dan mengacu kepada data kependudukan secara nasional.
Seterusnya mereka yang hendak mencari kerja dan sedang mengurusi masalah pendidikan juga memerlukan KTP elektronik ini.(adv/mal)