WABAH CORONA

Tanpa Gejala, Satu Balita di Dumai Positif

Riau | Minggu, 19 April 2020 - 11:10 WIB

Tanpa Gejala, Satu Balita di Dumai Positif
BERI KETERANGAN: Wali Kota Dumai Zulkifli AS (tengah) didampingi Plt Kadiskes Kota Dumai Syahrinaldi (kiri) dan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful memberikan keterangan saat jumpa pers terkait tambahan tiga positif Covid-19 di Kota Dumai, Sabtu (18/4/2020). (HASANAL BULKIAH/RIAU POS)

Syaiful mengatakan, tim gugus berusaha semaksimal mungkin untuk mendeteksi sebanyak-banyaknya orang yang berisiko tinggi terpapar virus corona. “Termasuk TKI yang masuk lewat Dumai dari Tanjung Balai Karimun. Kami lakukan rapid test, kendati belum menjadi patokan dan penentuan orang terpapar virus corona atau tidak. Namun yang jelas rapid test membuat kami lebih cepat meminimalisir penyebaran Covid-19,” tutupnya.

Sedangkan untuk update data orang dalam pemantauan (ODP) di Riau, hingga saat ini berjumlah 38.767, yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 27.606 sehingga yang masih berstatus ODP sebanyak 11.160.


Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) total berjumlah 317, di mana 139 sudah dinyatakan sehat dan negatif dan sisanya 150 masih dirawat. Yang meninggal dunia ada 28 pasien. Kasus positif corona ada 30, sembilan sudah sehat dan empat pasien meninggal dunia.

1 PDP di RS Permata Hati Duri Sembuh
Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Bengkalis berinisal FS (25) perempuan, yang dirawat di RS Permata Hati Duri, Kecamatan Mandau, dinyatakan sembuh, Sabtu (18/4).  Hal ini dikatakan Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri.

“Sesuai informasi dari Alwizar (Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan), FS hari ini (kemarin, red) dinyatakan sehat dan boleh pulang ke rumah,” jelas pria yang akrab disapa Johan ini.

Namun demikian hingga saat ini, imbuhnya, dia belum memperoleh informasi tentang riwayat perawatan FS yang mulai dirawat di RS Permata Hati Duri pada 14 April 2020 tersebut. “Hanya itu perubahan data tentang PDP di Kabupaten Bengkalis hari ini (kemarin, red). Tidak ada penambahan atau yang lainnya. Hanya kabar gembira tentang kesembuhan FS tersebut,” terangnya.

Namun, orang dalam pemantauan (ODP) yang tercatat di Kabupaten Bengkalis meningkat 2,17 persen. “Bertambah 96 orang. Jika sebelumnya hanya 4.425, hari ini (kemarin, red) menjadi 4.521 orang. Dari 4.521 ODP itu, 1.091 atau 24,13 persen masih menjalani proses pemantauan,” katanya.

Sedangkan sisanya 3.430 ODP, sudah selesai menjalani isolasi diri di rumah atau tuntas melaksanakan kewajiban karantina mandiri. “Jumlah ODP yang masih menjalani proses pemantauan ini bertambah 56 orang atau 5,51 persen. Sedangkan yang selesai menjalani karantina mandiri hanya 46 orang atau 1,18 persen dibandingkan angka sebelumnya,” rincinya.

Johan mengatakan, dari 96 pertambahan ODP tercatat tersebut, 42 orang atau 43,75 persen berasal dari Gerbang Permata (Mandau, Pinggir, Bathin Solapan, dan Talang Muandau). Sementara untuk tertinggi kedua, katanya, di Gerbang Pesisir (Rupat, dan Rupat Utara), yakni sebanyak 26 ODP atau 27,08 persen.

“Sementara pertambahanan ODP di Gerbang Laksamana (Bukit Batu, Siak Kecil, dan Bandar Laksamana) hanya 15 orang atau 15,63 persen. Sementara terendah di Gerbang Utama (Bengkalis, dan Bantan). Hanya 13 orang atau 13,54 persen” ujarnya.

Lebih jauh Johan merinci, dari 42 orang penambahan ODP di Gerbang Utama, sebanyak 25 orang atau 59,52 persen berasal dari Kecamatan Bathin Solapan. Sedangkan tertinggi kedua, kata Johan, di Mandau yaitu sebanyak 7 ODP atau 16,67 persen. Untuk Pinggir dan Talang Muandau, masing-masing 5 ODP atau 11,90 persen.

“Dibandingkan sebelumnya, dan secara persentase, dari 11 kecamatan di Kabupaten Bengkalis, Bathin Solapan merupakan satu-satunya kecamatan yang penambahan ODP-nya dua digit, sebesar 10,50 persen. Sedangkan di Bandar Laksamana 0,00 persen, tidak ada penambahan ODP tercatat,” tutur Johan.(sol/hsb/esi/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook