Terlihat juga saat itu satu heli Superpuma milik Sinar Mas melakukan water bombing. Heli itu mampu mengangkut air dengan kapasitas sekitar 5.000 liter. Selain itu tim darat juga sedang berjibaku berupaya melokalisir karhutla agar tidak semakin luas.
Dansatgas Karhutla Kota Dumai, Letkol TNI (Inf) Horas Sitinjak mengatakan, jika dilihat dari titik koordinatnya termasuk wilayah Bengkalis Kecamatan Bukit Batu Desa Bukit Kerikil. Namun anggotanya tetap turun ke lapangan untuk melakukan sekat terbakar agar tidak meluas. “Laporan tadi siang (kemarin, red) sudah 5 hektare terbakar. Memang wilayah itu berbatasan dengan Dumai. Bahkan jika diambil foto atau video bisa jadi disebut wilayah Gurun Panjang. Tapi dilihat koordinatnya, belum termasuk,” ujarnya.
Horas Sitinjak menyebutkan untuk memastikan hal itu, dia sudah meminta Danramil Bukit Kapur memastikan lokasi itu. “Memang tim sedang fokus melakukan upaya pemadaman di Rupat,” ujarnya.
Sementara itu Kalaksa BPBD Dumai Afrilagan mengatakan, tim gabungan masih terus melakukan pemadaman dan pendinginan di enam lokasi. Yakni Kelurahan Lubuk Gaung, Basilan Baru, Bangsal Aceh, STDI, Gurun Panjang, dan Kelurahan Buku Batrem. Sedangkan total luas kebakaran lahan di Kota Dumai sampai saat ini mencapai 64,5 hektare.
“Untuk lokasi kebakaran lahan terluas berada di Jalan Parit 1, 2, 3 Kelurahan Bangsal Aceh mencapai 24 hektare. Disusul Jalan Rimbun Jaya Kelurahan Lubuk Gaung mencapai 10 hektare,” jelas Afrilagan.
Di sisi lain akibat kabut asap yang melanda Kota Dumai mulai berdampak bagi warga di sana. Bahkan warga yang mulai diserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) mengalami peningkatan. “Jadi berdasarkan data yang kami punya dan kami buat pembanding dengan data bulan Januari, maka ada beberapa hal. Jumlah normal kasus ISPA, iritasi mata, iritasi kulit bila ditotal keseluruhan, maka angka hariannya berada di angka 150-190 kasus,” ujarnya menyebutkan data itu didapatanya dari RSUD Kota Dumai.
Kenaikan jumlah pasien terjangkit ISPA disebabkan asap tebal yang menyelimuti Kota Dumai akibat kebakaran lahan. Selain itu, gejala ISPA sendiri dikarenakan faktor lingkungan dan polusi serta ditambah asap tebal yang begitu pekat. “Sejak tanggal 12 sampai dengan 15 Februari terjadi peningkatan kasus ISPA. Bahkan dari tanggal itu sudah memasuki total kasus di angka 200 lebih per hari,” ujarnya.
Namun karena pada 15-16 Februari ada hujan yang turun, angka ISPA di 16 Februari hingga saat ini mulai memasuki angka normal kembali.
“Masyarakat mulai terganggu kesehatannya bila terkena paparan asap dengan PM 10 atau ISPU yang di level merah dan hitam, dan gejala gangguan kesehatan baru akan muncul 2-3 hari setelahnya,” ujarnya.
Memang jumlah kasus ISPA ini fluktuatif dan sangat tergantung indeks standar pencemaran udara (ISPU). “Hari ini (kemarin, red) udara di Kota Dumai lumayan baik. Kabut asap hanya pagi hari. Menjelang siang sudah hilang,” ujarnya.
Sinar Mas Siagakan Empat Heli
Regu Pemadaman Kebakaran (RPK) APP Sinar Mas Forestry Riau menyiagakan 4 unit helikopter guna mengatasi kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah. Yakni 2 unit helikopter water bombing dan 2 helikopter patrol.
Humas APP-Sinar Mas Forestry Riau, Nurul Huda mengatakan, sebagaimana instruksi Presiden RI Joko Widodo melalui Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk penanganan karhutla di Riau, pihaknya juga ikut menurunkan satu regu RPK di sejumlah titik kebakaran lahan. “Ada 4 unit helikopter yang kami siagakan. Dua unit helikopter water bombing dan 2 unit 2 helikopter patroli,” ujar Nurul Huda, Senin (25/2).
Selain itu Nurul menyebutkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satgas Karhutla BPBD Dumai, dan saat ini juga di bawah kendali Operasi DanSatgas Bengkalis, Dandim 0303 Bengkalis, Letkol Inf Timmy Prasetya Harmianto. APP-Sinar Mas Forestry turut menurunkan 1 Regu RPK membantu memadamkan karhutla di Pulau Rupat.
“Tim kami juga telah turun ke lokasi kebakaran di Rupat, Bengkalis yang telah berlangsung sepekan ini,” jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pembagian masker kepada masyarakat. Ini mengingat kabut asap kiriman yang menyelimuti Kota Dumai sepekan belakangan ini. “Ini bentuk kepedulian kami,” ujarnya.(ted)