PEKANBARU(RIAUPOS.CO)-Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Riau saat ini dinilai belum memberikan keuntungan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Bahkan bisa dikatakan banyak BUMD yang mati suri.
"Kalau bahasa kami itu, hidup segan mati tak mau. Saya melihat hampir seluruh BUMD yang ada di Provinsi Riau saat ini bukan sakit, melainkan mati suri," ujar Anggota Komisi C DPRD Riau Husni Thamrin saat ditemui wartawan di gedung DPRD.
Ya, selain Bank Riau-Kepri (BRK) sudah masuk ke dalam ruang ICU, beberapa perusahaan BUMD banyak tidak berjalan dengan maksimal,sehingga belum memberikan hasil untuk daerah.
Thamrin berharap, siapapun yang akan menjadi Direktur Utama (dirut) maupun Komisaris di setiap BUMD tersebut diharapkan mampu membawa perusahaan tersebut menjadi sehat dan menjadi perusahaan yang menghasilkan uang kepada Pemerintah Daerah.
"Jadi, jangan sampai mereka yang tidak mengerti dengan minyak disuruh menjadi direktur di bidang perminyakan, yang tidak mengerti Perbankan disuruh menjadi dirut Bank. Itu rusak namanya," katanya.
Untuk itu, kata Husni yang harus dilakukan adalah memperbaiki manajemen seluruh SDM di setiap BUMD tersebut.
"Kita harap dengan adanya fit and proper test ini seluruh direktur utama di segtiap BUMD ini ditempati orang sesuai dengan bidangnya," harapnya
Legislator partai Gerindra ini berharap BUMD harus mencari keuntungan yang besar dan kontribusi ke Pemerintah Riau.
"Kita contohkan saja seperti Bank Nagari atau Bank DKI, mereka mempunyai kantor di daerah orang lain. Kita BRK ini ingin punya kantor seluruh Indonesia, akan tetapi di negeri sendiri saja tidak banyak kantornya. Untuk itu, kita berharap BUMD di Riau bisa meraih untung lebih besar lagi untuk Provinsi Riau," tutup Husni
Laporan: Doni Afrianto
Editor: Yudi Waldi