BENGKALIS(RIAUPOS.CO) - Warga Desa Jangkang Kecamatan Bengkalis, berharap pada Pemkab Bengkalis maupun Pemprov Riau, supaya memprioritaskan pembangungan turap dan pemecah gelombang, untuk menetralisir abrasi disetiap sudut pantai Pulau Bengkalis. Apalagi saat ini kondisi pantai disepanjang Pulau Bengkalis semakin parah diterjang abrasi.
Seperti disampaikan Subari Kepala Dusun di Desa Desa Deluk Kecamatan Bantan terkait abrasi yang semakin parah, terutama pada musim atau angin utara dan barat. Ia berharap pemerintah memberikan perhatian serius terhadap ancaman abrasi, karena berampak pada sosial dan ekonomi masyarakat.
“Abrasi pantai yang terjadi di Desa Deluk Kecamatan Bantan saat ini sudah mencapai 30 meter dalam setahun. Bahkan hingga saat ini, abrasi telah mendekati ke jalan desa, sekitar 500 meter lagi,sehingga dikhawatirkan apabila tidak cepat diatasi jalan penghubung serta perkampungan akan amblas dihantam gelombang,”terang Subar, Ahad (27/12).
Terkait ancaman abrasi, ia berharap Pemkab Bengkalis maupun Pemprov Riau dapat membangun turap di bibir pantai desa Deluk. Ganasnya ancaman abrasi yang datang dari perairan Selat Malaka tidak memusnahkan daratan serta kehidupan masyarakat disekitar pantai.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Bengkalis Syahrial ST menyampaikan, bahwa pihaknya telah berulang kali melakukan rapat bersama Dinas Pekerjaan Umum Bengkalis dalam menangani abrasi yang bukan hanya di pulau Bengkalis, namun juga terjadi di Pulau Rupat.
“Hasil dari pertemuan tersebut diperoleh kesimpulan, karena anggaran membangun turap yang cukup besar, maka proyek pemecah gelombang itu, harus melalui APBN, dengan menggunakan sistem multiyears(My).
Kalau dibiayai oleh APBD Bengkalis tidak akan sanggup, karena banyak sektor lain yang juga harus dibiayai. Harus ada sharing program dan budget antara Pemkab Bengkalis, Pemprov Riau dan Pemerintah Pusat,”ujar Syahrial.(evi)