PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Kabupaten Pelalawan memiliki sejumlah destinasi wisata salah satunya objek wisata gelombang Bono yang telah mendunia. Namun sayangnya, selain belum dikelola dengan baik, fasilitas pendukung tujuan wisata itu juga masih sangat ala kadar. Kondisi ini membuat warga daerah ini lebih memilih ke luar daerah, mencari objek wisata lain. Akibatnya, jika musim liburan, warga pun ramai berwisata ke luar.
“Memang di Kabupaten Pelalawan memiliki sejumlah objek wisata salah satunya seperti objek wisata gelombang Bono di Kecamatan Teluk Meranti. Tapi itulah, kondisinya memprihatinkan. Dari tahun ke tahun, pemerintah hanya sibuk inventarisir saja. Jadilah, objek itu tidak jadi-jadi,” terang Rudi (45) warga jalan Arbes Kecamatan Pangkalankerinci kepada Riau Pos, Ahad (27/12) sebelum berangkat berwisata menuju Sumbar.
Rudi bersama keluarga memilih Sumbar sebagai lokasi menghabiskan waktu libur bersama keluarganya, karena di sana banyak objek wisata yang bisa dikunjungi dan dikelola dengan baik oleh swasta maupun pemerintah.
“Biar capek sedikit, kami pilih Sumbar sajalah. Ini bukan karena daerah kami tidak punya tempat untuk dikunjungi, tapi kondisinya sejak puluhan tahun sampai kini, begitu-begitu saja,” bebernya.
Dikatakannya, bahwa sebenarnya lokasi objek wisata Bono di Teluk Meranti bisa menjadi alternatif yang menarik. Tapi karena fasilitas pendukung, terutama infrastruktur jalan bak lumpur saat hujan, menjadikan objek itu tidak terlalu populer.
“Meski kehebatan Bono sudah mendunia, namun bagi warga daerah, masih biasa-biasa saja. Hal ini disebabkan fasilitas dan pendukung lainnya sangat menyedihkan. Rasanya mau bersumpah bang saya tidak mau lagi ke sana. Terutama jika jalan ke sana belum diperbaiki. Parah dan sangat parah,” paparnya. (amn)