INDRAGILI HULU

Serangan Sporadis, Sawit Bisa Mati

Riau | Senin, 28 Desember 2015 - 11:29 WIB

Serangan Sporadis, Sawit Bisa Mati
ANGKUT SAWIT: Petani di Kepenghuluan Pasir Limau Kapas (Palika) mengangkut sawit menggunakan kapal melalui jalur perairan sungai dan laut untuk dibawa ke pembeli di Kecamatan Kubu, belum lama ini.

DURI (RIAUPOS.CO) - Petani sawit di Desa Harapan Baru dan Kelurahan Talang Mandi Kecamatan Mandau cemas. Pasalnya, tanaman sawit mereka diserang ulat. Itu berawal sejak sekitar empat bulan lewat. Akibatnya, pertumbuhan sawit yang terserang ulat itu menjadi terganggu.

“Sabtu (26/12) saya ke Desa Harapan Baru. Masyarakat petani mengeluhkan adanya serangan ulat api yang memakan daun sawit mereka. Hal serupa juga dikeluhkan petani sawit di kelurahan tetangga, Talang Mandi. Hingga kini, serangan hama ulat api tersebut masih terjadi,” kata ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Mandau, Ir Marbet, Ahad (27/12) pagi.

Dikatakan Marbet, ulat api yang menyerang daun tanaman sawit terdiri dari lima spesies. Tingkat serangannya bisa sangat sporadis. “Yang disasar ulat itu adalah daun tua dan daun menengah. Daun muda tidak dimakan. Pantauan saya di lapangan, sudah lumayan banyak daun sawit warga yang tinggal lidinya. Ulat ini bisa meludeskan daun sawit hingga 80 persen. Sawit bisa mati dibuatnya,” imbuh ketua KTNA lagi.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Diakui Marbet, berkembangnya hama ulat api ini menunjukkan bahwa ekosistem alam di kebun sawit sudah tidak seimbang lagi. Karena musuh alami ulat api tersebut berkurang atau musnah karena penggunaan pestisida, maka populasi ulat api meledak.(sda).









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook