PASIRPENGARAIAN (RP) - Kawanan gajah liar dalam dua hari terakhir kembali merusak kebun sawit dan ladang padi milik warga Surau Munai Desa Rambah Hilir Timur Kecamatan Rambah Hilir.
Kondisi ini membuat warga setempat takut, untuk pergi kekebun dan bersawah. Karena hewan berbadan besar yang dilindungi negara itu, keberadaannya sering berpindah tempat dengan lintasannya Kecamatan Kepenuhan, Kepenuhan Hulu, Rambah Samo.
Salah seorang warga Surau Munai Sohor kepada wartawan, Jumat (27/12) menyebutkan, empat ekor kawanan gajah liar kini merusak kembali kebun dan ladang warga, yang diperkirakan masing-masing sekitar 2 hektare tanaman padi dan sawit.
Kawanan gajah liar itu merusak kebun sawit dan ladang padi warga sejak Rabu (25/12) hingga Kamis (26/12) setiap pukul 18.00 WIB, menjelang masuknya waktu Salat Magrib.
Mesti telah berupaya untuk mengusir secara tradisional dengan meriam bamboo, namun kawanan gajah liar itu, sempat pergi namun kembali lagi di daerah perkebunan masyarakat. Diakuinya, saat terjadi pengerusakan tidak ada petugas Dishutbun maupun BKSDA di lapangan. Keberadaan gajah liar yang sering berpindah tempat, warga dihantui ketakutan, takut kawanan gajah masuk kampung sehingga terpaksa berjaga malam bersama-sama dengan masyarakat di ladang.
Sohor menjelaskan, ladang padi yang dimakan dan dirusak sekitar 2 hektare milik H Hasan, di mana padi tersebut sudah habis dimakan gajah. Sedangkan kebun kelapa sawit milik Makmur juga rusak, karena diinjak dan dimakan kawanan gajah liar yang berjumlah empat ekor.
Tokoh masyarakat ini mengaku, keempat kawanan gajah terdiri satu ekor induk, dua anak dan satu ekor jantan, mereka keliaran di empat kecamatan. ‘’Kita minta Pemkab Rohul merelokasi kawanan gajah liar, sehingga masyarakat tidak dihantui rasa takut untuk pergi ke kebun dan ke ladangnya untuk memenuhi keperluan rumah tangga,’’ tuturnya.(epp)
