Produksi Karet Kampar Masih Minim

Riau | Rabu, 28 Desember 2011 - 09:36 WIB

Laporan RINA DIANTI HASAN, Bangkinang rina-hasan@riaupos.com

Walaupun penduduk Kampar sebagian besar berprofesi sebagai penyadap dan petani karet, namun kemampuan Kampar untuk menghasilkan bahan baku karet masih minim.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bahkan, tidak mampu memenuhi sebagian bahan baku yang diperlukan pabrik karet yang beroperasi di daerah ini.

‘’Saat ini kemampuan petani menghasilkan karet hanya 70.689 ton per tahun. Padahal, permintaan pabrik mencapai 179.000 ton  per tahun. Sehingga, petani hanya mampu memasok 28 persen dari  permintaan, itu pun dibantu oleh petani dari Kuansing dan kabupaten terdekat,’’ ujar Dirut PT Harvenia Kampar Lestari Husin Gomulia yang juga ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Riau saat berdialog dengan Wakil Bupati Kampar Ibrahim Ali SH di ruang kerjanya, Selasa (27/12).

Menurutnya, selama ini ada lima perusahaan pabrik karet di Kampar yang siap membeli dan mengolah karet masyarakat. Perusahaan tersebut adalah PT Harvenia Kampar Lestari, PT P&P Bangkinang Stanum/Simalinyang, PT Riau Crumb Rubber Factory Simalinyang, PT Mardec Nusa Riau di Kasikan Petapahan, dan PTPN V di Sungai Lindai.

Kelima perusahaan tesrebut mampu mengolah bahan baku 179.000 ton. Saat ini baru terpenuhi 70.689 ton, itu pun dibantu oleh petani dari daerah lain. Sedangkan dari Kampar baru 49.898 ton.

‘’Jumlah ini masih sangat kurang, padahal Kampar daerah agraris yang karetnya sangat potensial,’’ lanjutnya.

Husin yang didampingi Sekretaris Gapkindo Nurhamlin MSi mengatakan, kondisi ini disebabkan  masih kurangnya lahan karet milik masyarakat.

Kalaupun ada sebagian besar perkebunan karet kurang terawatt dengan baik, atau sudah tua sehingga produksinya sedikit. Karenanya, ia menganjurkan Pemkab melakukan program revitalisasi kebun karet yang ada, dan membuka perkebunan karet baru bagi masyarakat.

‘’Kita siap bekerja sama dalam penyediaan bibit unggul yang akan menguntungkan petani,’’ ujarnya.

Niat para pengusaha ini disambut baik Wabup. Menurutnya, Pemkab akan menyambut semua kerja sama yang baik dan saling menguntungkan bagi pengusaha dan rakyat.

Apalagi karet memang menjadi komoditi yang andalan di Kampar saat ini. Hanya saja banyak sudah lahan karet yang dialihfungsikan menjadi lahan sawit.  

‘’Kita menyambut baik niat pengusaha ini, kita akan mencarikan formulasi yang tepat terkait kerja sama ini,’’ ujarnya.

Untuk itu, ia mengaku akan segera mempelajari rencana tersebut. Sehingga, petani karet dapat ditingkatkan kesejahteraaannya, karena memang masih banyak lahan karet yang belum diberdayakan.

Dalam kesempatan itu, ia juga meminta pengusaha karet memperhatikan beberapa hal dalam menjalankan usaha. Di antaranya, mengakomodasi pekerja lokal, sehingga warga tempatan mendapatkan pekerjaan dengan keberadaan pabrik di sekitar lingkungan mereka.

Selain itu, pengusaha diminta mengatispasi kondisi lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh pabrik tersebut dan yang ketiga perusahaan diminta untuk menjalankan program CD.

‘’Sebab, membangun masyarakat adalah kerja bersama antara pemerintah dan masyarakat,’’ lanjutnya.(tie)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook