Warga Kempas Keluhkan Kondisi Jalan

Riau | Rabu, 28 Desember 2011 - 09:18 WIB

TEMBILAHAN (RP) - Warga kilometer 8 Desa Harapan Tani, Kecamatan Kempas mengeluhkan kondisi jalan yang menghubungkan tiga kecamatan seperti Kecamatan Keritang, Kecamatan Kemuning dan Kecamatan Kempas sendiri.

Menurut warga setempat, ruas jalan tersebut dulunya sangat  mulus dengan hotmix namun belakangan ini sudah berubah menjadi banyak lubang seperti kubangan kerbau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tapi yang paling parah kondisi itu sangat membahayakan para pengguna jalan. Kerusakan jalan itu, kuat dugaannya adanya aktivitas angkutan yang melebihi tonase.

‘’Mau bilang apa lagi, serba susah. Coba pemerintah tegas, larang saja mobil-mobil besar yang melebihi tonase itu untuk melintas di sini,’’ cerita Tarman, Senin sore (26/12) lalu. Nanti lanjut Tarman, kalau masyarakat yang mengambil tindakan sendiri melakukan penghadangan terhadap kendaraan tersebut malah salah di mata hukum.

Sementara Pemerintah yang punya kekuatan seakan tidak peduli dengan penderitaan warga, khususnya bagi yang berdomisili di sekitar itu.

Hal senada juga dikatakan Herman, dia mengaku kerusakan ruas jalan itu sudah berlangsung lama dan sekitar satu tahun, tapi belum juga ada perbaikan secara keseluruhan, baik dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi.

Sementara dikatahuinya, ruas jalan itu merupakan wewenang provinsi. Akibat semuanya ungkap Herman yang berprofesi sebagai pedagang keliling ini, aktivitas sebagian rekan-rekannya menjadi terhambat. Karena tidak jarang dagangan mereka tumpah dan pecah akibat terjadi karena menghindari banyaknya lubang yang menganga.

‘’Kita juga dapat info, tingginya aktivitas mobil-mobil besar di daerah itu mengakibatkan sebagian rumah warga yang mulai mengalami keretakan akibat getaran, ketika kendaraan ukuran raksasa melintas,’’ tambahnya.

Terkait persoalan itu Camat Kempas Sugianto, saat dikonfirmasi RPG membenarkan kondisi jalan yang mengalami kerusakan. Walau diakuinya sudah ada perbaikan dari pihak-pihak terkait namun itu belum maksimal.

‘’Memang sudah ada yang ditimbun dengan bongkahanbongkahan batu. Tapi karena tingginya arus lalu lintas terutama kendaraan besar kerusakan itu tetep saja berlanjut. Bisa dikatakan tambal sulam, tambal sulam,’’ tuturnya, sambil mengatkan jika ada warga yang mendapati kendaraan besar melewati jalan lintas Rengat-Tembilahan untuk dapat mencatat nomor dinding dan nomor polisi kendaraan.(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook