PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) Universitas Riau (Unri) yang berlangsung pada Selasa (28/11/2023) sempat ricuh. Terjadi aksi protes hingga insiden pemukulan.
Informasi yang dihimpun Riaupos.co hingga malam ini, kericuhan pertama kali terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unri sekitar pukul 15.30 WIB. Masalah ini diduga dipicu miskomunikasi antara Panitia Pemira Unri dan Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) di FISIP.
Sejumlah insiden juga terjadi di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan juga Fakultas Pertanian. Beberapa masalah yang disampaikan sejumlah mahasiswa di antaranya, website yang digunakan untuk pemilihan error. Kemudian adanya pengalihan mahasiswa pemilih dari FISIP dan FMIPA ke fakultas lain. Mahasiswa juga mendapati masih ada beberapa nama yang sudah wisuda, namun turut memilih dalam Pemira.
Steering Comitee (SC) Panitia Pemira Unri sekaligus Presiden Mahasiswa (Presma) Unri sebelumnya, Khairol Basar, membenarkan adanya insiden kericuhan tersebut. Hingga pengunguman hasil Pemira Unri belum diumumkan.
''Belum tahu (kapan diumumkan), kami sedang rapat,'' kata Khairol lewat sambungan telpon, Selasa (28/11/2023) petang.
Soal kericuhan ini juga dibenarkan mantan Presma Unri Kaharuddin. Dia mengaku memantau dari jauh dinamika Pemira 2023 di kampusnya, Kahar juga menyebutkan dirinya mendapat informasi ada insiden pemukulan.
''Iya (ricuh), ada pemukulan. Sepertinya sudah kondusif,'' kata Kahar.
Sementara itu Kapolsek Tampan Kompol A Rahmat membenarkan adanya kericuhan di Unri kampus Bina Widya. Terkait isu adanya penahanan oleh sesama mahasiswa dari buntut pemukulan, hal itu menurut Kapolsek masih diselidiki.
''Terkait (insiden pemukulan) itu, sementara masih dalam proses penyelidikan,'' sebut Kapolsek.
Lpaoran: Hendrawan Kariman (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman