SIAK (RIAUPOS.CO) - Sebagai kabupaten yang sudah menginjak usia remaja, 19 tahun. Kabupaten Siak masih harus dihadapkan pada persoalan infrastruktur yang belum memadai bagi masyarakat. Terdata, baru 43,03 persen jalan mantap di kabupaten pemekaran Bengkalis dari total panjang 2.880,19 Km.
Keterbatasan anggaran memang menjadi kendala dalam menggesa optimalisasi peningkatan ruas jalan mantap. Paling tidak dalam memenuhi target secara nasional berdasarkan SPM Permen PU Nomor 1/2014, yakni minimal 60 persen jalan mantap. Salah satu upaya menggenjot peningkatan infrastruktur ruas jalan, dilakukan dengan merebut anggaran pusat melalui APBN.
‘’Kita masih kurang 17 persen, dari target nasional sesuai aturan. Ini akan terus digenjot dan insyaallah tahun depan bisa kita capai,” ungkap Kepala Dinas PU-Tarukim Siak Irving Kahar.
Dijelaskannya dari total panjang jalan 2.880,19 Km, memang kondisinya memprihatinkan sebelum Kabupaten Siak ada. Kemudian setelah diinventarisir, maka jumlah tersebut terus ditingkatkan hingga mencapai angka 43 persenan dimaksud. Diakui Irving memang hal ini harus terus ditingkatkan ke depan.
Berdasarkan data yang dirangkum, dari total 2.880,19 tersebut kategori mantap sepanjang 1.032 Km pada tahun 2017 lalu. Kemudian kategori jalan kondisi sedang sepanjang 257,7 Km, kondisi rusak ringan 370,63 Km, dan kondisi rusak berat sepanjang 1.219 Km.
‘’Juga ada kategori aspal, kerikil, tanah, dan beton yang terus ditingkatkan sejak 2000-2018. Memang ini semua dari Bengkalis dan rata-rata peninggalan sejak pemekaran. Ini yang terus ditingkatkan lagi, dan mudah-mudahan 2019 pemantapan jalan 60 persen,” paparnya.
Jika diestimasikan, PU Siak dalam upaya mengejar kondisi jalan mantap harus berupaya membenahi dan meningkatkan ruas jalan sekitar 17 persenan lagi atau sepanjang 488 KM. Kemudian kondisi jalan yang belum terkonektifitas sepanjang 68 KM berada di wilayah Teluk Lanus.
‘’Ini juga terus kita tingkatkan agar konektifitas meningkat, kini sisanya 58 km belum tersambung atau 2,54 persen lagi dari total jalan di Siak,” bebernya.
Mengenai penanganan dan peningkatkan ruas jalan, dengan satu tahun anggaran, diakui Irving belum mampu mengejar target jalan mantap. Terlebih sebagai kabupaten baru, peningkatan jalan ini membutuhkan anggaran besar. Karenanya keterbatasan anggaran juga menjadi kendala.
‘’Juga ada pengaruh overload dan over dimensi. Akibatnya berdampak ke jalan-jalan rusak baru, sehingga anggaran lebih dipenuhkan pada pemeliharaan. Tapi perlu diingat, jika dibandingkan kabupaten lain, kita sebenarnya sudah cukup bagus,” tegasnya.
Selain mendorong lewat APBD kabupaten, memang Pemkab Siak melalui Dinas PU-Tarukim juga mengupayakan lewat APBN. Dengan merebut dana pusat mencapai Rp80 miliar pada 2019 mendatang untuk jalan dan infrastruktur melalui perolehan Dana Alokasi Khusus (DAK). Ditambah Rp16 miliar lagi berhasil direbut PU untuk air minum, sanitasi dan irigasi.
‘’2019, DAK untuk penanganan jalan kabupaten berhasil kita dapat sejumlah Rp80 miliar. Ditambah dari air minum, sanitasi dan irigasi yang totalnya mencapai Rp96 miliar,” bebernya.
Dengan dukungan APBN, lanjutnya ia berharap seluruh pihak juga dapat mendukung kondisi jalan di Siak agar tetap terjaga. Artinya Irving berharap agar pihak-pihak perusahaan dan lain agar sama menjaga infrastruktur jalan yang sudah terbangun. Mengingat peningkatan dan pemeliharaan jalan butuh biaya yang sangat besar.
‘’Harus sama menjagalah hendaknya, perusahaan juga demikian, dinas terkait juga tentu sudah bersinergi agar menjaga kondisi jalan di Siak ini,” pungkasnya.(egp)