Warga 2 Dusun di Pematang Tebih Perlu Jembatan

Riau | Kamis, 28 November 2013 - 09:54 WIB

PASIRPENGARAIAN (RP) - Warga di Dusun Bukit Raya dan Sukamaju Desa Pematang Tebih, Kecamatan Ujungbatu memerlukan pembangunan jembatan permanen agar bisa menghubungkan ke sentra ekonomi dan pertanian masyarakat di daerah itu.

Karena, jembatan yang ada dari kayu kini sudah tidak layak dan terancam ambruk, sedangkan dari anggaran alokasi dana desa (ADD) hanya mampu untuk biaya kayu dan itupun terbatas.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kades Pematang Tebih Juraidi, Rabu (27/11) kepada Riau Pos, mengatakan, usulan perbaikan jembatan sudah disampaikan pihaknya ke instansi terkait sehubungan keluhan warganya, terkait kerusakan jembatan di Sungai Sawan tersebut.

Karena usianya sudah tua hampir 13 tahun, sehingga kini rusak. Padahal, jalan itu akses warga ke kebun mereka, termasuk bisa ke Desa Lubuk Bendahara, juga merupakan jalan lingkar Desa Pematang Tebih.

Juraidi menyampaikan, kerusakan jembatan sudah 2 tahun terjadi, dan kini hanya bisa dilalui kendaraan roda 2 saja, sehingga warga yang akan mengeluarkan hasil perkebunan tidak bisa, dan terapksa dilangsir dengan sepeda motor.

Kadis Bina Marga dan Pengairan (BMP) Rohul Herry Islami ST melalui Kabid Bina Marga H Anton ST MT yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya melalui APBD 2014 sudah memprioritaskannya untuk dibangun kayu permanen.

‘’Karena di daerah Sungai Sawan ada 1 jembatan lagi yang prioritas untuk dibangun, yaitu jalan menuju ke Desa Lubuk Bendahara. Sehingga jembatan Sawan menghubungkan Dusun Bukit Raya dan Sukamaju, kita bangun kayu permanen dulu. Jelasnya itu jadi prioritas kita di APBD 2014 mendatang,’’ kata Anton.

Anton juga mengaku, kedua jembatan tersebut memang perlu perbaikan. Karena jembatan itu akses warga baik ke sentra ekonomi termasuk sebagai jalan lingkar desa.

Warga tempatan, Lono yang kebetulan melintas di jembatan yang kondisinya sudah lapuk dan membahayakan, berharap jembatan ke dusun mereka bisa diprioritaskan dibangun, karena sudah sangat diperlukan warga.

‘’Akibat jembatan rusak, kini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, dan itupun kita harus waspada, karena bisa-bisa terperosok ke sungai,’’ ujar petani sawit ini.(har)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook