PELALAWAN (RP) - Kabupaten Pelalawan salah satu kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar.
Kabupaten Pelalawan ini adalah salah satu daerah yang dilalui Sungai Kampar, di sungai inilah adalah objek wisata gelombang bono yang tidak ditemui di mana saja di daerah Indonesia.
Objek wisata ini bukan saja dikunjungi wisatawan mancanegara, tapi yang datang dari seluruh daerah di Indonesia untuk melihat gelombang bono jika waktunya datang.
Selain dari gelombang bono, objek wisata lainnya ada TNTN dan banyak lagi objek wisata yang tersebar di Kabupaten Pelalawan.
Keberadaan objek wisata ini, bukan saja membuka peluang bagi warga Kabupaten Pelalawan untuk berusaha, bidang transportasi seperti ojek dan travel.
Menanggapi ini semua Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pelalawan sangat bangga bila saja sebuah lembaga dapat bekerja. Dengan bekerja, dapat meningkatkan sektor yang mereka tekuni terutama pada sektor perindustrian.
Sebab kata bupati, sektor perindustrian masih banyak diperlukan masyarakat yang ingin melakukan usaha di bidang industri, terutama mereka yang memiliki modal kecil-kecilan.
Usaha ini diharapkan dapat mendukung kemajuan pariwisata di Kabupaten Pelalawan yang saat ini cukup digalakkan, sehingga industri rumah tangga bisa mendukung keberadaan objek-objek wisata, sehingga dapat memberikan penghasilan bagi warga yang tinggal dekat lokasi di mana objek wisata itu berada.
Industri yang dimaksud itu jelas bupati, seperti anyam-anyaman yang dapat dimanfaatkan, seperti membuat topi yang bahannya dari bambu dan pandan yang dijual kepada pengunjung yang datang jika di lokasi itu ada pertunjukan, sepeti menonton bono, termasuk juga kue-kue yang bahannya dibuat dari buah-buhan dan umbi-umbian yang tumbuh dari objek wisata itu. Maka dibuat makanan serta dijual pada pengunjung sewaku musim pertunjukan seperti gelombang bono.
Dengan bekerja seperti itu, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) mempunyai visi mewujudkan masyarakat Kabupaten Pelalawan yang mandiri, produktif dan berdaya saing melalui peningkatan peranan industri, perdagangan dan pengelolaan pasar.
Menanggapi keinginan yang disampaikan Bupati Pelalawan, Kepala Dinas Perindagpas Drs H Zuherman Das mengatakan, industri kecil dan menengah di Pelalawan memiliki potensi untuk dikembangkan di antaranya bidang pangan, sandang dan kerajinan.
Lebih juh di jelaskan Zuherman, dalam pembinaan terhadap industri kecil menengah (IKM), Dinas Perindagpas khususnya bidang industri telah melakukan pelatihan-pelatihan di antaranya:
Pelatihan gugus kendali mutu dan pelatihan manajemen. Dan tidak lupa pula telah diberi bantuan mesin dan peralatan seperti, mesin jahit, mesin bordir, oven kue, mesin batu bata pres, mesin vacum, mesin pakan ternak dan bantuan pengurusan sertifikat halal, HaKI, barcode dan bantuan desain kemasan.
Selama ini IKM Pelalawan telah banyak menerima penghargaan di antaranya Adikriya tingkat Provinsi Riau, di antara IKM Viena Cafe, Pelalawan Cake, Eliza Bordir, Sari Bordir, Makarti Putri, Sovenier Pelalawan dan Tay-tay Taylor.
Ditambahkan H Zuherman, dalam melatih warga dalam keterampilan ini bukan saja melakukan pelatihan tapi Disperindagpas juga melakukan pelatihan ke daerah lain di luar Kabupaten Pelalawan, seperti mengirimkan tenaga untuk melakukan pendidikan keterampilan membuat makanan.
Untuk itu Dinas Perindag dan Pasar selalu berkomitmen untuk memajukan IKM Pelalawan supaya mandiri dan berdaya saing dengan IKM dari daerah lain.
Di samping itu kata Zuherman, Disperindag dan Pasar juga melakukan pembinan terhadap pasar-pasar yang ada di kecamatan dan setiap tahunnya diperlombakan masalah kebersihan pasar, ini semunya bertujuan untuk warga yang tinggal di dekat pasar bisa merasakan apa itu manfaatnya menjaga kebersihan terutama di loksi pasar.(adv/b)