Laporan MOLLY WAHYUNI dan MARRIO KISAZ, Kampar Kiri redaksi@riaupos.co
Kondisi Jembatan Sei Timek Desa Sei Lipai, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar rusak sejak Jumat (25/10). Salah satu bagian badan jalan di jembatan amblas sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Akibatnya, jalur lintas tengah Pekanbaru-Kuansing putus.
Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono didampingi Kasat Lantas AKP Alex Sandy Siregar SIK MH melalui Paur Humas Ipda Deni Yusra saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (26/10) mengatakan pengguna jalan yang akan melalui jalur lintas tengah dari Pekanbaru-Kuansing atau sebaliknya diimbau agar menggunakan jalur lain terutama bagi kendaraan roda enam ke atas.
Menurut Deni, akibat jembatan yang rusak tersebut, arus lalu-lintas macet. Namun anggota Satlantas Polres Kampar dan Polsek setempat turun langsung mengatur jalur arus lalu-lintas dan mengarahkan kendaraan mencari jalur alternatif.
Informasi tentang kerusakan badan jembatan tersebut sudah dilaporkan oleh Kapolsek Kamparkiri Hilir dan Kapolsek Kamparkiri pada Jumat (25/10) siang lalu ke instasi terkait.
Disebutkannya dari hasil informasi di lapangan, bagi pengguna kendaraan roda dua dan mobil pribadi masih bisa melewati jembatan darurat.
“Namun sebaiknya masyarakat lebih baik memilih jalur alternatif saja untuk keamanan dan keselamatannya,’’ tutupnya.
PU Riau Desak Satker APBN Perbaiki Kerusakan
Menanggapi kerusakan jembatan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau SF Hariyanto melalui Kepala Bidang Bina Marga, Ahmad Ismail mengatakan akses transportasi yang terganggu tersebut merupakan akses jalan nasional.
Untuk itu, pihak PU Riau sudah berkoordinasi dengan satker APBN selaku penanggung jawab areal tersebut.
‘’Ya, informasinya memang ada akses jembatan yang rusak di daerah Kampar. Pak Kadis sudah langsung menghubungi Kepala Satker APBN untuk melakukan langkah penanganan secara cepat,’’ urai Ahmad saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Langkah itu, menurut Ahmad sangat diperlukan untuk mengantisipasi kemacetan panjang dan terganggunya akses transportasi masyarakat.
Pihaknya juga siap berkoordinasi dan bekerja sama dengan tim Satker APBN untuk menangani permasalahan tersebut.
‘’Dari laporan yang kita terima tim satker APBN sudah membuat akses alternatif di kawasan tersebut. Namun, ini masih bersifat sederhana, kita sudah sampaikan agar segera menurunkan alat berat dalam jumlah yang cukup agar perbaikan dapat dilakukan secara cepat,’’ terangnya.
Saat ditanyakan mengenai penyebab terganggungnya akses transportasi tersebut, dia mengatakan hal itu dipengaruhi oleh kondisi cuaca.
Di mana, beberapa hari belakangan ini, curah hujan relatif tinggi, sehingga kerawanan tersebut terjadi.
‘’Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini, permasalahan tersebut dapat diatasi. Kita akan terus memonotor perkembangan untuk dilaporkan ke pimpinan,’’ imbuh Ahmad.(yls)