Pemuda Harus Terus Berkontribusi

Riau | Senin, 28 Oktober 2013 - 11:35 WIB

PEKANBARU (RP) - Sudah 85 tahun berlalu sejak ribuan pemuda berikrar Sumpah Pemuda. Mungkin pemuda-pemudi masa kini banyak yang tidak ingat atau bahkan tidak mengerti arti Sumpah Pemuda.

Tapi yang jelas tuntutan kepada seluruh pemuda-pemudi masa kini adalah menuntut ilmu dan teknologi, menjadi cerdas dan mempersembahkannya kepada ibu pertiwi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Perjuangan untuk kemerdekaan sudah lama berlalu, kini kemerdekaan harus diisi dengan langkah nyata dan kongkret agar kemerdekaan yang telah perjuangkan dan diraih oleh pemuda-pemudi di masa lalu berarti dan tidak sia-sia.

Sebagai salah seorang putra pejuang kemerdekaan, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit menyadari benar arti penting momentum Sumpah Pemuda dalam diri dan falsafah kehidupannya.

Bahkan kebesaran bangsa Melayu yang juga turut andil bagian dalam lahirnya bahasa ibu pertiwi, Bahasa Indonesia juga menjadi kebanggaan tersendiri yang patut diapresiasi Riau.

Karenanya, Mambang Mit mengharapkan kepada kaum muda khususnya di Riau agar terus mengamalkan butir-butir yang terkandung dalam Sumpah Pemuda di setiap hidup dan kehidupan.

‘’Kesempatan yang dimiliki harus ditangkap dengan cermat, dan saya yakin kaum muda, pemuda-pemudi bangsa ini, Riau akan melahirkan generasi penerus terbaik ke depannya yang akan bermanfaat dan berbuat bagi Indonesia,’’ tegasnya.

Karenanya, kontribusi positif anak-anak muda Melayu, diharapkan bisa memberikan pengaruh positif bagi kemajuan dan perkembangan bangsa.

”Selamilah terus kontribusi bangsa Melayu bagi tanah air Indonesia sejak jaman sebelum terbentuknya NKRI. Karena saya yakin, Riau mampu dan bisa terus berkontribusi dalam berbagai hal,’’ sebut Mambang.

Pemuda Harus Cerdas

Ketua DPRD Riau Drs H Johar Firdaus MSi, Ahad (28/10) menyebutkan, peringatan Hari Sumpah Pemuda saat ini harus mengingatkan sejarah perjuangan pemuda masa lalu, agar ada perjuangan saat ini.

‘’Bentuk perjuangannya berbeda, dulu memang memperjuangkan kemerdekaan, tapi saat ini perjuangan mengisi kemerdekaan itu. Mengisinya harus dengan karya nyata, tidak hanya konsep saja,’’ kata Johar.

Menurut Johar, pemuda-pemudi harus bersatu dan bersama-sama memajukan bangsa agar menjadi bangsa yang bermartabat. Perjuangan bersama-sama itulah yang sudah bisa dilakukan dengan mudah saat ini.

Meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku dan beragam bahasa. Pemuda punya satu bangsa, satu bahasa dan tanah air satu Indonesia.

‘’Jika tidak pernah ada Sumpah Pemuda, tentu tidak semudah saat ini mempersatukan pemuda-pemuda dari berbagai latar belakang, suku ras agama dan perbedaan lainnya,’’ kata Johar.

Kini semua pemuda dan pemudi Indonesia lebih mudah berinteraksi dan bersosialisasi, perbedaan bukan lagi menjadi halangan untuk maju.

Untuk Riau yang merupakan Indonesia mini karena terdiri dari bermacam suku dan bahasa, pemuda-pemudi Riau harus bersatu.

‘’Seluruh pemuda dan pemudi Riau, tuntutlah ilmu dan kuasai teknologi, raih prestasi dan persembahkan pada Ibu Pertiwi,’’ kata Johar.

Sementara Rektor Universitas Riau Prof Dr H Ashaluddin Jalil MS menyebutkan, di tengah degradasi rasa kebangsaan saat ini, pemuda harus bangkit dan memandang Indonesia secara utuh.

“Melalui Sumpah Pemuda mari kita bangkitkan kembali makna wawasan kebangsaan sebagai wujud menghargai perjuangan para pendahulu kita,” tegas .

Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah dalam mewujudkan persatuan Indonesia yang puncaknya adalah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

Para pemudalah sebutnya,  yang “memaksa” Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI. Sejarah dunia menunjukkan bahwa revolusi selalu dimulai oleh pemuda.

”Jayalah Indonesia, jayalah pemuda Indonesia, tegakkan idealisme secara konsisten dan sungguh-sungguh agar Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkiprah di dunia,” pesannya.

Sumpah pemuda menurut Rektor Universitas Islam Riau (UIR), Prof Detri Karya mempuyai makna yang sangat mendalam. Pemuda yang dimaksud adalah pemuda yang memiliki kualitas intelektual dan kualitas karakter yang baik sebagai modal kepemimpinan dan kesuksesan pemuda dalam menciptakan suatu perubahan.

“Bagaimana pun masa depan bangsa terletak di depan pemuda berkualitas, kualitas pemuda, pemuda harapan bangsa dan bangsa terletak di tangan pemuda,” ungkapnya.

Pemuda dengan berbagai karakteristiknya memiliki peranan dan fungsi yang sangat strategis dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

“Pemuda dengan berbagai karakteristiknya memiliki peranan dan fungsi yang sangat strategis, termasuk dari sektor pendidikan. Pendidikan memang sangat dinamis meliputi berbagai sektor itu, terutama bagi pemuda mahasiswa yang intelektual,” tuturnya.

Menurut Rektor Unilak Prof Dr Syafrani MSi jika dilihat dari aspek pendidikan, pemuda kita saat ini sudah banyak kemajuan, ini dilihat dari prestasi dan peningkatan kemampuan akademik dan karya inovasinya anak bangsa yang sudah baik dari tahun ke tahun.

Misalnya beberapa olimpiade nasional, regional dan internasioal, pesertanya dan kualitas karyanya terus meningkat. Di bidang olah raga juga prestasi anak bangsa terus meningkat.

Kesadaran untuk meningkatkan daya saing secara individu juga cukup baik saat ini, hal ini dapat kita lihat meningkatnya keingin pemuda untuk menambah pengetahuan bersifat ekstrakulikuler, sebagai upaya menampah kemampuan soft skill. Di bangku kuliah atau sekolah meraka lebih diutamakan pada hard skill-nya.   

”Saya rasa sulit kita menyatakan apakah mereka berbuat lebih baik untuk kemajuan pribadi dan daerah, karena apa yang melekat pada diri seseorang yang lebih dahulu merasakan adalah dirinya, tentu hasil dari karyanya akan dirasakan dimana ia bekerja, dan tempat ia bekerja tentu ada daerahnya maka secara garis lurus semua akan mendapat nama dan dengan dikenal orang, tentu akan terangkat semuanya kepermukaan,” sebutnya.(rul/end/ilo/aal/ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook