DPR: PLN Sewa Genset!

Riau | Sabtu, 28 September 2013 - 10:15 WIB

DPR: PLN Sewa Genset!
KUMPULKAN KOIN: Mahasiswa dari BEM Universitas Islam Negeri Suska dan Universitas Riau melakukan aksi pengumpulan koin sebagai bentuk desakan kepada PLN membeli genset untuk mengatasi krisis listrik di Riau saat demonstrasi di halaman kantor PLN WRKR di Pekanbaru, Jumat (27/9/2013). foto: Teguh Prihatna/Riau Pos

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Kondisi krisis listrik di Provinsi Riau mendapat sorotan kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) dan mahasiswa di Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mereka meminta PLN segera mencari solusi jangka pendek mengatasi pemadaman bergilir yang terjadi di sejumlah daerah di Riau saat ini, salah satunya dengan menyewa generator set (genset). Ini salah satu solusi menunggu perbaikan pembangkit yang rusak dan beroperasinya pembangkit baru.

Bahkan anggota Komisi VII DPR RI Sutan Sukarnotomo mendesak PLN menyewa genset seperti yang pernah dilakukan PLN semasa dipimpin Dahlan Iskan yang kini Menteri BUMN.

‘’Kemarin rapat dengan Direksi PT PLN, kami Komisi VII setuju dan mendorong agar menyewa genset untuk mengatasi krisis listrik di Riau dan daerah lainnya yang berlangsung saat ini,’’ ujarnya.

Aksi ini mengumpulkan koin menggunakan kardus agar pihak PLN dapat membeli genset sebagai solusi krisis listrik Riau. Koin yang terkumpul diserahkan ke pihak PLN WRKR usai menggelar aksi di sana.

‘’Kita berharap PLN dapat memaksimalkan peranannya sehingga krisis terjadi dapat diselesaikan segera,’’ pesan Suyeni. Selain itu, mereka menuntut PLN pusat turut berperan dalam penanganan krisis listrik.

Menanggapi aksi itu, Manajer SDM dan Humas PLN WRKR, Agus Suwandi menegaskan, kondisi listrik di Pekanbaru memang harus padam karena kondisi kekurangan debit air dan rusaknya pembangkit Ombilin I sebesar 100 MW sejak 2011 lalu.

‘’Kami hanya bisa katakan kondisi yang sebenarnya kepada mahasiswa, itu hak mereka menyampaikan aspirasi. Tapi kondisi listrik di Riau memang demikian, kan tidak mungkin kami katakan selain kondisi sebenarnya,’’ kata Agus Suwandi, Jumat (27/9).

Agus Suwandi mengatakan, apa yang mereka jelaskan tentang kondisi listrik di Riau sama dengan apa yang mereka jelaskan kepada pihak DPRD Riau beberapa waktu lalu. ‘’Tim yang menjelaskan ke DPRD Riau juga menjelaskan hal yang sama,’’ kata Agus Suwandi.

Kondisi itu, lanjutnya, diperparah dengan rusaknya pembangkit Ombilin II pertengahan tahun lalu sehingga pembangkit-pembangkit yang ada di Riau dan Sumatera Barat tidak mampu menanggulangi beban puncak di Riau sebesar 450 MW.

Namun PLN WRKR berjanji akan menanggulangi permasalahan listrik dan menyatakan mengupayakan listrik di Riau bebas padam pada Oktober 2013.

Hal ini diperkuat oleh General Manager PLN WRKR Doddy Benjamin Pangaribuan kepada Riau Pos, Jumat (27/9). ‘’Memang saya dapat informasi ada demo, tapi saya masih bertugas di luar kota,’’ kata Doddy.

Doddy mengatakan, PLN masih memegang janji Oktober bebas padam. ‘’Tanggal pasti belum bisa kami informasikan, tapi yang jelas target Oktober masih kami pegang,’’ kata Doddy.

Di sisi lain, Agus Suwandi juga mengaku dalam waktu dekat juga akan memperbaiki struktur dan kinerja pegawai PLN WRKR.

‘’Saya ditugaskan jauh dari Jakarta ke Riau sebenarnya untuk membenahi SDM di PLN WRKR ini, tapi karena kondisi kelistrikan di Riau ini tugas utama itu sedikit terkendala,’’ kata Agus Suwandi.

Disebutkan Agus Suwandi, di PLN WRKR banyak pegawai yang kurang, ada pegawai yang minta pindah dan banyak juga yang tidak ditempatkan sesuai dengan kemampuan SDM-nya.

‘’Inilah tugas utama saya untuk membenahi SDM di PLN WRKR. Tapi banyak waktu tersita menyelesaikan yang lain lebih dulu sehingga manajemen SDM sedikit terkendala,’’ kata Agus Suwandi.

DPR Soroti Listrik Riau

Kondisi krisis listrik di Riau mendapat sorotan dari kalangan anggota DPR RI maupun DPD RI. Mereka meminta PLN segera mencari solusi jangka pendek mengatasi krisis listrik di Riau dengan cara menyewa genset, sambil memikirkan strategi untuk jangka panjang.

Anggota Komisi VII DPR RI, Sutan Sukarnotomo mendesak, supaya PLN menyewa genset untuk mengatasi krisis listrik seperti yang pernah dilakukan PLN semasa dipimpin Dahlan Iskan yang kini Menteri BUMN.

‘’Kemarin rapat dengan Direksi PT PLN, kami Komisi VII setuju dan mendorong agar menyewa genset untuk mengatasi krisis listrik di Riau dan daerah lainnya yang berlangsung saat ini,’’ ujarnya.

Menurut Sutan, jika hanya menunggu beroperasinya kembali dan normal pembangkit yang ada, apalagi menunggu energi listrik dari pembangkit yang tengah proses pembangunan, maka pemadaman bergilir tak bisa terelakkan.

‘’Masalahnya program percepatan proyek PLTU 10 ribu Megawatt gagal total,’’ terang Sutan yang mengatakan, dari laporan PLN dalam rapat dengan Komisi VII DPR R, listrik di Sumatera Utara sudah ada solusi yaitu mendapatkan pasokan dari PT Inalun ditambah sewa genset meskipun belum cukup.

‘’Sedangkan krisis listrik di Riau, mereka tidak berbuat apa-apa kecuali menunggu PLTU Tenayanraya yang ditargetkan operasi 2014 mendatang,’’ ungkapnya lagi.

Sementara DPD RI melalui Kaukus Sumatera akan memanggil Direktur Jenderal Kelistrikan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman dan Direktur PT PLN (Persero) Nur Pramudji memintai keterangan dan apa langkah-langkah yang sudah dan akan dilakukan untuk mengatasi krisis listrik di wilayah Sumatera.

‘’Kita sudah bicara dengan teman-teman senator khususnya dari wilayah Sumatera terkait persoalan krisis listrik di Sumatera. Pekan depan kita akan panggil Dirjen Kelistrikan dan Dirut PT PLN untuk meminta penjelasan terkait langkah-langkah kongkrit menyelesaikan krisis listrik di Sumatera,’’ ucap Anggota DPD RI asal Provinsi Riau Abdul Gafar Usman.

Menurut Gafar, dengan terjadinya pemadaman bergilir yang kini dilakukan PLN, tentunya mengganggu kehidupan masyarakat di semua dimensi.

‘’Baik itu kerugian di aspek ekonomi, kesehatan, sosial dan yang terpenting lagi adalah imej dan kepercayaan masyarakt terhadap pemerintah dan PLN,’’ paparnya.

Tagihan Membengkak

Dari Siak dilaporkan, pemadaman listrik yang dilakukan PLN mulai berpengaruh terhadap pengeluaran rumah tangga. Pasalnya, warga mengeluhkan pengeluaran untuk tagihan rekening listrik membengkak dibanding sebelumnya.

Sementara listrik padam dalam sehari dua kali dengan durasi 2-4 jam. Pelanggan juga mengeluh alat-alat elektronik mengalami kerusakan.

‘’Kami sangat kecewa dengan pelayanan PLN. Setiap hari ada pemadaman berjam-jam. Kami sudah sangat dirugikan sekali,’’ kata pemilik usaha foto kopi, Nardi.

Rizal warga Perawang Barat menyatakan pemadaman tidak hanya mengganggu aktivitas pemakaian elektronik, tapi juga mulai mempengaruhi ekonomi rumah tangga. Soalnya, tagihan melonjak naik dibanding tagihan bulan sebelumnya.

‘’Biaya semakin membengkak, karena malam hari menghidupkan genset,’’ jelasnya.

Manajer PLN Rayon Perawang, Darmawi ketika dikonfirmasi akan memberikan kompensasi kepada pelanggan-pelanggan PLN yang terkena dampak pemadaman bergilir.

‘’Kompensasi berupa pemberian diskon dari biaya beban atau rekening minimum untuk pelanggan pasca bayar, dan pemberian diskon dari biaya pembelian Token untuk pelanggan prabayar,’’ terang Darmawi, Jumat (27/9).

Pemberian kompensasi berupa diskon ini berlaku untuk rekening Oktober 2013. Di wilayah kerja PLN Rayon Perawang tidak semua pelanggan yang terkena dampak pemadaman, ini dikarenakan sistem kelistrikan PLN Rayon Perawang di-suplay dari 2 sumber yaitu dari PLN P3B Sumatera (PLN) dan dari pembelian excess power PT Indah Kiat Pulp And Paper (IKPP).

‘’Yang mendapat kompensasi hanya pelanggan-pelanggan yang di-suplay dari PLN P3B Sumatera saja,’’ paparnya.(egp/rul/yud/wik)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook