Laporan RINA DIANTI HASAN dan AZNIL FAJRI, Kampar redaksi@riaupos.co
Pembakaran lahan yang terjadi di Kabupaten Kampar sepekan terakhir ini diduga dilakukan oleh oknum pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Kampar.
Dinas Kehutanan mengaku sudah mengantongi nama oknum tersebut dan hingga kini masih mengumpulkan bukti-bukti keterlibatan oknum dimaksud.
‘’Tak tanggung-tanggung, pelaku tersebut mengaku dari Dinas Kehutanan Kampar. Padahal oknum tersebut sudah diberhentikan dari PNS sejak beberapa tahun yang lalu,’’ ujar Kepala Dinas Kehutanan Kampar Ir M Syukur MM melalui Kasi Pengamanan dan Kebakaran Hutan Darwin Saragih kepada Riau Pos, Jumat (27/9).
Oknum yang mengaku masih PNS inilah yang diduga melakukan pembakaran lahan di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu yang merambat ke perkebunan warga. ‘’Pelaku ini berinisial RMS,’’ kata Darwin.
Oknum PNS lainnya, menurut Darwin juga menjadi dalang dalam pembakaran lahan di Lipat Kain. Oknum dengan inisial Iz alias PKR ini bekerja di salah satu instansi di Pemkab Kampar.
Dalam kebakaran lahan di Lipat Kain, Dawrin menjelaskan, Dishut menemukan adanya mesin chainsow dan beberapa pekerja. Dalam penyidikan awal, PKR mengaku tanah tersebut milik kelompok tani.
Namun saat ditanyai kepada pekerja dan nama-nama yang ada dalam kelompok tani, ternyata dari pengakuan mereka ternyata nama fiktif dan tanah tersebut dijual.
Adanya keterlibatan oknum PNS Kampar ini membuat pihak Dishut geram dan mereka akan membuat tim untuk menyelidiki ini sampai tuntas. ‘’Kalau penyidikan kami sudah memiliki bukti yang kuat, kami akan laporkan ini ke bupati, ‘’ujarnya.
Bupati sendiri, menurut Darwin sudah memberikan instruksi yang tegas untuk mengusut kasus ini hingga tuntas.
Kapolsek-Kades Pimpin Pemadaman
Sementara itu, Kapolsek Siak Hulu, Kabupaten Kampar AKP Hermawi dan Kepala Desa (Kades) Buluh Cina M Ralis T memimpin pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Buluh Cina bersama masyarakat setempat.
Kebakaran lahan sendiri sudah terjadi sejak Senin (23/9) lalu.
Menurut AKP Hermawi dan Kades Buluhcina M Ralis T menjelaskan kepada pers termasuk Riau Pos di lokasi kebakaran Jumat dinihari (27/9), lahan yang terbakar di Desa Buluh Cina seperti dilansir beberapa media bukanlah seluas 600 hektare. Tapi yang benar lahan yang terbakar itu luasnya sekitar 20 hektare.
“Ini tolong diluruskan, dan kami bersama masyarakat langsung turun ke lapangan memadamkan api dengan mesin Robin. Lahan yang terbakar hanya sekitar 20 hektare, bukan 600 hektare. Tapi luas peruntukan kebun warga ini yang 600 hektare,” kata AKP Hermawi.
Sementara Kapolres Kampar yang baru sehari sertijab, AKBP Ery Apriono SIK kepada Riau Pos menjelaskan pihaknya sudah meminta bantuan Pemkab Kampar untuk menurunkan dua unit armada mobil pemadam kebakaran, bekerja sama dengan Bupati Kampar H Jefry Noer. Kini api sudah mengecil dan padam.
Kapolsek Siak Hulu AKP Hermawi dan Kades Buluh Cina M Ralis T menambahkan lahan yang terbakar merupakan lahan kosong, lahan gambut dan sulit memadamkan apinya.
Namun karena di dekat lahan terdapat air cukup melimpah di dalam parit, maka warga bahu-membahu memadamkan api dengan mesin Robin secepatnya.
“Lahan yang terbakar ini bersepadan dengan kebun sawit PT Agro Abadi (Panca Eka Grup) dan PT Nevo hanya dibatasi jalan tanah selebar sekitar delapan meter. Apinya sudah kami jinakkan bersama warga Buluhnipis dan warga Kepaujaya,” jelas AKP Hermawi.(yls)