BENGKALIS (RP)- Pasca aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi sejak Senin (24/9) sampai dengan Rabu (26/9), situasi di Bengkalis pada Kamis (27/9) aman dan terkendali. Meskipun situasi berjalan normal, namun pihak kepolisian masih tetap menyiagakan pasukan, termasuk personel yang di-BKO-kan dari berbagai Polres di Riau.
Wakapolres Bengkalis, Kompol Jhon Wesley yang dikonfirmasi Kamis (27/9) menyebutkan bahwa pasca aksi demonstrasi yang berakhir pada Rabu sore lalu tersebut, situasi sudah berjalan normal. Tidak ada lagi penumpukan atau konsentrasi massa di suatu tempat, khususnya di kantor DPRD Bengkalis.
‘’Syukurlah aksi demonstrasi yang terjadi pada Rabu (26/9) lalu berakhir dengan tenang, walau sempat terjadi sedikit aksi anarkis serta kerusuhan yang masih dapat dikendalikan aparat keamanan. Sejak Rabu malam lalu kondisi di Bengkalis sudah berjalan normal kembali dan terkendali,’’ ungkap Jhon Wesley.
Disampaikannya juga bahwa saat terjadi aksi demonstrasi memang situasi sempat tegang. Namun para pendemo tidak berbuat anarkis sepanjang aksi berlangsung. Hanya sesaat saja. Sampai sekarang, kata Wakapolres, pihak keamanan masih berjaga-jaga guna mengantisipasi sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi tiba-tiba.
‘’Penyampaian aspirasi yang dilakukan selama tiga hari lalu tersebut berjalan lancar. Meski terjadi sejumlah insiden kecil, namun belum menjurus pada tindakan anarkis yang lebih membahayakan. Hingga saat ini kita juga masih menyiagakan personel dari Polres Bengkalis serta Brimob Polda Riau. Jumlahnya tidak lagi sebanyak saat demo,” ujar Wakapolres.
Situasi terakhir di kantor DPRD dan kantor Bupati Bengkalis sudah berjalan normal. Bahkan di kantor DPRD Bengkalis tidak ada lagi penjagaan khusus dari aparat keamanan, seperti aksi demo selama tiga hari berturut-turut lalu. Ketua DPRD Bengkalis, Jamal Abdillah juga sudah kembali masuk kantor kemarin. Demikian juga di kantor bupati serta SKPD-SKPD, aktivitas berlangsung seperti biasa, walau sejumlah PNS terkesan seperti lesu darah menjalankan tugasnya.
Di sisi lain, salah seorang koordinator aksi H Effendi Buntat menyebutkan bahwa setelah adanya kesepakatan antara perwakilan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bengkalis Bangkit (GRBB), pihaknya untuk sementara menerima keputusan hak interpelasi dengan jangka waktu 30 hari setelah sidang paripurna dilaksanakan.
‘’Untuk sementara ini, kita menerima keputusan sidang paripurna Rabu lalu. Tetapi kita tetap akan terus mengawal proses yang berlangsung di dewan, supaya pembahasan serta tindak lanjut penggunaan hak interpelasi berjalan dengan maksimal sesuai dengan tuntutan massa,’’ papar Buntat.
Ketua DPRD Sesalkan Demo Ricuh
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Jamal Abdillah menyayangkan aksi anarkis saat digelar demo mendesak Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis mundur, Rabu (26/9) lalu di depan gedung DPRD Bengkalis. Padahal kata Jamal, sebelum dirinya naik ke atas mobil pick up di tengah-tengah massa pendemo untuk menyampaikan hasil kesepakatan, para koordinator massa menjamin keamanan dirinya.
‘’Saya sesalkan aksi anarkis saat demo yang terjadi Rabu sore kemarin. Padahal, sebelum saya naik ke mobil pick up di tengah-tengah kerumunan ribuan massa itu, saya sudah tanyakan kepada beberapa koordinator pendemo bagaimana keamanannya, mereka katakan tidak akan terjadi apa-apa dan mereka menjamin itu. Nyatanya aksi pelemparan dan pemukulan tetap terjadi,’’ kesal Jamal.
Kendati begitu, dirinya bersyukur keributan yang sempat terjadi tidak menjalar dan menjadi keributan lebih besar.(evi)