DEPAN RUMAH SUDAH DIPAGAR

Ganti Rugi SSK II Masih Belum Tuntas

Riau | Selasa, 28 Agustus 2012 - 09:40 WIB

PEKANBARU (RP)- Proses ganti rugi landasan pacu (runway) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru tidak kunjung tuntas.

Ini dikarenakan, masih terus berlarut-larutnya proses ganti rugi hingga memasuki bulan September.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bahkan, Fardhiawati, pemilik lahan yang terkena imbas pelebaran landasan pacu itu masih menunggu keseriusan Pemprov untuk menuntaskannya.

Dia berharap ada solusi yang cepat dan tepat untuk permasalahan tersebut. Pasalnya lahan di sekitar tanah miliknya sudah mulai dipagari untuk persiapan pembangunan runway Bandara SSK II Pekanbaru.

Wanita ini tidak dapat menyembunyikan kekesalannya, karena hingga kini belum terlihat itikad baik Pemprov Riau.

‘’Katanya mau diganti rugi. Tetapi sampai sekarang tidak jelas juga. Kalau iya, bilang iya. Kalau tidak, bilang tidak. Jangan seperti ini,’’ tutur Wati saat menghubungi Riau Pos, melalui telepon selulernya, Senin (27/8).

Dia mengaku bersedia untuk memberikan lahannya, jika harga ganti rugi dinilai sesuai dengan standar lahan di kawasan tersebut. Bahkan, dia mengusulkan kepada Pemprov untuk  menitipkan uang ganti rugi itu ke pengadilan sebagai solusi jika langkah persuasif tidak menemukan titik temu.

‘’Depan rumah saya sudah dipagari. Akibatnya, tamu saya susah berlebaran ke rumah, karena tidak bisa masuk. Jangankan untuk mobil, sepeda motor saja susah masuknya,’’ keluh Wati.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Tata Pemerintahan Setdaprov Riau, M Guntur melalui Kasubag Pertanahan, Yendra mengatakan selama ini pihaknya telah berupaya secara persuasif. Namun, pemilik lahan tidak bersedia menerima ganti rugi yang telah ditawarkan Tim Apraisal.

‘’Dia tetap tidak mau menerima uang ganti rugi yang kita tawarkan. Dia hanya mau dengan harga yang ditentukannya sendiri. Sementara, kita sudah menetapkan harga berdasarkan Tim independen,’’ tegas Yendra.

Saat ditanyakan siapa yang memagari lahan Wati itu, Yendra mengaku tidak mengetahui secara detail. ‘’Kita tidak mengetahui siapa yang memagarnya. Tetapi, kita akan mencari tahu yang memagarnya. Kita akan mengeceknya,’’ imbuh Yendra.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook