DEMONSTRASI

Ini Kata Manajemen soal Demo Mitra Gojek di Pekanbaru

Riau | Selasa, 28 Juli 2020 - 01:14 WIB

Ini Kata Manajemen soal Demo Mitra Gojek di Pekanbaru
Ratusan driver salah satu ojek online mendatangi Gedung DPRD Kota Pekanbaru. Mereka meminta DPRD kota dapat melakukan mediasi antara pihak driver dan perusahaan, , Senin (27/7/2020).(EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menanggapi aksi demontrasi ratusan massa dari komunitas Gojek di Pekanbaru, Senin (27/7) pagi, pihak manajemen PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-jek) angkat suara.

Head of Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Sumbagut Dian L Toruan mengatakan, Gojek terbuka untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai komunitas yang konstruktif dan membangun demi kebaikan bersama.


"Kami telah mengundang perwakilan komunitas ini minggu lalu untuk membahas dan memberikan respon atas permintaan yang disampaikan, namun tidak ditanggapi," sebut Dian, melalui keterangan yang diterima RiauPos.co, Senin.

Dalam hal ini, Gojek juga sudah menyediakan forum diskusi bagi mitra driver yakni melalui program Kopdar yang rutin dilaksanakan. Melalui kopdar, mitra dapat menyampaikan aspirasi, berbagi pengalaman dan memberi masukan sekaligus berinteraksi dengan sesama mitra dan manajemen. 

"Di masa pandemi, Kopdar tetap dilaksanakan secara berkala secara virtual. Jadi demo itu tidak perlu, melalui Kopdar, mitra dapat langsung berdiskusi dua arah bersama manajemen Gojek," katanya.

Adapun terkait permintaan yang disampaikan, Dian menjelaskan, perlu bahwa insentif tersebut bersifat apresiasi dari Gojek kepada mitra atas kinerja mereka. Adanya insentif adalah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan.

"Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek," jelasnya.

Mengenai permintaan untuk menghapus program Berkat, dijelaskannya bahwa program ini diterapkan mengingat pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua lini kehidupan.

Bagi Gojek, mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya order yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia. Hal ini secara otomatis membuat mitra driver kesulitan mengumpulkan pendapatan harian.

Namun Gojek tetap berusaha untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan.

"Sejak awal pandemi Covid-19, kami telah meluncurkan program-program kesejahteraan mitra driver dengan 3 pilar utama, yaitu penyediaan layanan kesehatan, ringankan beban biaya harian, bantuan pendapatan," ungkapnya.

Beberapa di antara program tersebut telah menjangkau mitra secara signifikan, seperti pembagian voucher sembako yang menjangkau 450 ribu mitra driver, pembagian voucher makanan gratis bagi mitra driver dan keluarga, mendatangkan 5 juta masker, dan membagikan APD secara meluas di wilayah operasional Gojek, hingga mengupayakan restrukturisasi cicilan kendaraan bermotor bagi mitra driver lewat kerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan.

Program Berkat ini merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra.
Pengaplikasian sistem ini terbukti telah membantu banyak Mitra Gojek dari menurunnya jumlah orderan.

Seluruh inisiatif tersebut dilakukan meski Gojek sendiri juga ikut merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi Covid-19, sebagaimana yang dirasakan oleh para pelaku industri lainnya.

 

Laporan: Panji A Syuhada (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook