PEKANBARU (RP) - Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2011.
Dalam penyampaian tersebut, diketahui, sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD 2011 senilai Rp1,399 miliar.
Penyampaian rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2011 dibacakan Gubri di rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, Rabu (27/06) malam.
Gubri mengatakan, penyampaian laporan pertanggungjawaban untuk memenuhi ketentuan yang harus dilaksanakan sebagaimana diamanatkan dalam undang-0undang No 17/2003 tentang keuangan negara dan undang undang No 32/2004 tentang pemerintahan daerah.
Selanjutnya, dia menjelaskan belanja daerah yang merupakan kewajiban pemerintah daerah harus di pertanggungjawabkan secara akuntabel.
‘’Belanja daerah yang telah di anggarkan sebagai mana tertuang dalam perda Nomor 4 tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran 2011 sebesar Rp4,797 triliun lebih yang dialokasikan untuk belanja operasional sebesar Rp2,716 triliun lebih atau 56,63 persen dari total belanja anggaran,’’ jelasnya.
Dia menambahkan, belanja modal dialokasikan seesar Rp1,547 triliun lebih atau 32,25 persen dari total belanja. Sedangkan belannja tidak terduga dianggarkan sebesar Rp1,5 miliar atau 0,03 persen dari total belanja.
Belanja transfer yang merupakan belanja bagi hasil pajak daerah dan bagi hasil retribusi daerah ke kabupaten/kota dianggarkan sebesar Rp531,718 miliar lebih atau 11,08 persen dari total belanja.
Gubri juga memaparkan, dari jumlah yang telah di anggarkan tersebut berdasarkan hasil pemriksaan BPK RI terhadap laporan keuangan pemerintah Provinsi Riau sampai berakhinya anggaran 2011 dapat direalisaikan sebesar Rp4,265 triliun rupiah lebih atau 88,90 persen.
Alokasi dana tersebut terdiri dari belanja operasional terealisasi sebesar Rp2,411 triliun atau 88,77 persen. belanja modal terealisasi sebesar Rp1,342 triliun lebih atau 80,73 persen dari pagu anggaran bekanja modal yang disediakan.
Sementara itu belanja tidak terduga terealisir sebsar Rp101.550 juta tau 6,77 persen dan untuk belanja transfer terealisir sebesar Rp511,015 miliar lebih atau mencapai 96,11 persen.
Untuk diketahui, pada tahun 2011 yang lalu telah di bahas dan di setujui bersama bahwa penerimaan pembiyaan dari sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) daerah tahun sebelumnya seesar Rp390,606 miliar lebih.
Sampai berakhir tahun anggaran realisasi terhadap Silpa sebesar Rp404,707 miliar lebih atau 103,61 persen. Sementara penerimaan kembali dari pembiayaan pinjaman daerah yant merupakan pengembalian dari investasi non parlemen dana bergulir sebesar Rp15,813 miliar.
Dalam pebayaran pokok pinjaman dalam negeri pemerintah pusat terealisai sebesar Rp24,858 miliar. Dari hasil kalkulasi tersebut, diperoleh sisa lebih pembiayaan anggaran sampai tutup buku tercatat Rp1,339 miliar.(rio)