Laporan DESRIANDI CANDRA, Pekanbaru desriandi-candra@riaupos.co
Baru satu hari dinyatakan baik, Rabu (27/6) kondisi udara di Riau kembali memburuk. Di Kota Pekanbaru, kabut asap yang menyelimuti lebih tebal dari sebelumnya.
Namun Dinas Kesehatan (Diskes) Riau tak bisa berbuat apa-apa terhadap kabut asap yang meliputi Riau.
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara yang dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB, atau up date kualitas udara tanggal 27 Juni 2012, udara di Riau kembali masuk kategori tidak sehat. Beberapa sampel udara yang diuji di beberapa daerah, menunjukkan peningkatan dari hari sebelumnya.
Misalnya pengujian di Rumbai Camp yang mencapai 162 ambang baku mutu udara, Minas Camp 142, Duri Camp 152, Duri Field 115 dan Dumai Camp 75. “Data diambil per jam 7.00 WIB pagi,” ujar Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P4L) Dinas Kesehatan Riau, Tengku Zul Effendi SH yang dikonfirmasi Riau Pos.
Dikatakannya, pengujian menggunakan alat pengukur dari PT Chevron. Karena itu, setiap pengukuran tetap mengambil sampel di Rumbai. “Sampel Rumbai sudah mewakili wilayah Kota Pekanbaru,’’ ujarnya.
Dari beberapa wilayah yang dilakukan pengujian, hanya Dumai yang kualitas udaranya baik, yakni di bawah 100.
Sementara lainnya, di atas 100. Itu artinya, kualitas udara di Riau masuk kualitas tidak sehat. Namun Diskes tak bisa mengeluarkan rekomendasi apa-apa. Termasuk melakukan pelarangan keluar rumah.
Soal ISPA, Tengku Zul Effendi menilai, dengan kondisi udara seperti ini bisa diperkirakan kalau ISPA akan meningkat. Tapi, Diskes sampai hari ini belum mengantongi data-data jumlah kasus ISPA. Pasalnya, belum ada laporan dari kabupaten/kota di Riau.
Sementara dari pantauan satelit NOAA 18 yang diterima BMKG Stasiun Pekanbaru, menurut Staf BMKG Pekanbaru bidang analisa, Warih, jumlah titik api (hot spot) yang terpantau mengalami penurunan dibandingkan sehari sebelumnya.
Jumlah hot spot yang terpantau satelit sekarang untuk wilayah Riau sebanyak 36 titik. Rohul sebanyak 2 titik, Bengkalis 2 titik, Siak 5 titik, Pekanbaru 1 titik, Kampar 3 titik, Kuansing 7 titik, Pelalawan 8 titik, dan Inhu 8 titik.
Untuk wilayah Sumatera, titik panas tercatat sebanyak 120 titik. Provinsi Aceh sebanyak 11 titik, Sumatera Barat 10 titik, Jambi 20 titik, Sumatera Selatan 33 titik, Bengkulu 5 titik dan Lampung sebanyak 5 titik.(muh)