PEKANBARU (RP) - Rombongan Universiti Teknologi Mara Selangor, Malaysia, merasa tersanjung atas sambutan pihak Sekolah Tinggi Seni Riau (STSR), Senin (27/5) kemarin. Pertemuan antar dua universitas itu tidak hanya diisi dengan dialog dan temu ramah. Mereka juga mempersembahkan pertunjukan seni tradisi Melayu dan modern di aula STSR (komplek Bandar Serai).

Dalam dialog itu, keduanya bersepakat untuk melanjutkan pertemuan. Jika kali ini STSR menjamu, maka akhir tahun 2013 atau awal 2014, mereka pula yang berkunjung ke kampus di negeri jiran tersebut. Hal ini disampaikan Kazzaini Ks, selaku Ketua Yayasan Sagang, yayasan yang kini menaungi sekolah seni kedua di Sumatera itu.

“Kami cukup berbangga atas kunjungan Universiti Teknologi Mara ke STSR. Kunjungan mereka juga menambah motivasi kami untuk mengembangkan kampus ini. Dan kami sudah mengatakan pada mereka untuk membalas kunjungan akhir tahun atau awal tahun mendatang,” ulas Kazzaini yang diamini salah seorang dosen Arman Rambah.

Setelah berdialog dan temu ramah, pihak STSR, kampus yang fokus memelihara dan mengembangkan seni dan budaya Melayu mempersembahkan, tari zapin dan serampang 12 tradisi, teater “Akulah Laksemana”, musik tradisi dan klasik. Begitu juga pihak tamu dengan persembahan tari dan nyanyian tradisi mereka. Paling tidak, pertemuan itu memberi kesan positif bagi kedua kampus tersebut.

“STSR sebagai kampus seni yang mengusung seni dan budaya Melayu, paling tidak sudah semakin mendapat tempat dan dilirik banyak pihak, salah satunya kampus dari Malaysia. Selain itu, pengelola kampus terus berbenah untuk peningkatan kualitas agar lebih diminati masyarakat,” tambah Kazzaini yang juga Ketua Umum Dewan Kesenian Riau (DKR).

Disebutkannya, tahun ini, rencananya, bangunan kampus seni swasta pertama dan satu-satunya di Sumatera ini akan dibangun di Garuda Sakti, Panam. Karenanya, pihak kampus semakin bersemangat dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas belajar mengajar, dosen maupun lainnya.(fed)