Demo BBM, Di Riau, Pagar DPRD Dirubuhkan

Riau | Rabu, 28 Maret 2012 - 08:52 WIB

JAKARTA (RP) - Demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hampir serentak terjadi di seluruh Indonesia, Selasa (27/3) kemarin.

Aksi massa dari kalangan mahasiswa, buruh dan sebagian simpatisan partai politik sempat berakhir ricuh dan diwarnai aksi penjarahan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Belasan orang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit karenabentrok dengan aparat, sementara puluhan lainnya ditangkap.Satu diantara demonstran dilaporkan terkena tembakan di bagian dada.

 Di ibu kota Jakarta, aksi demo berlangsung di sejumlah titik. Di kawasan Gambir dan di depan Istana Negara demo berujung bentrok dengan aparat kepolisian.

Di Stasiun Gambir, bentrok terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Bentrokan itu juga berujung dengan penangkapan sekitar 35 mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami). Mereka diamankan saat bentrok dengan aparat.Pihak kepolisian melakukan pengejaran saat sweeping.

Dari pantauan JPNN, sekitar delapan ambulans tampak lalu-lalang sejak pecah bentrok massa. Tidak henti-henti ambulans mengangkuti korban yang luka-luka dari barisan mahasiswa.

Sementara suasana begitu mencekam. Tembakan gas air mata terus terdengar di udara dan mengakibatkan tidak hanya demonstran yang terkena efeknya, tapi juga wartawan dan warga serta pedagang kaki lima.

Warga yang ketakutan mencari tempat aman dan hampir semua pot tanaman yang berdiri di pinggir jalan pecah. Arus lalu-lintas total terblokir akibat bentrokan itu dan warga lebih memilih berdiri di tempat yang aman. Sedangkan aparat polisi dan TNI tampak terus bertambah hingga menjelang petang.

Sedangkan di depan Istana Negara, di tengah hujan, aksi lempar batu pun terjadi. Sementara itu, polisi pun beberapa kali mengeluarkan tembakan. Kericuhan terjadi, setelah mahasiswa yang datang belakangan tiba. Mereka berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pamulang, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, (IISIP), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dan Forum Jabar.

Di Makassar, hampir sebagian besar kampus melaksanakan aksi demonstrasi semenjak pagi hari. Mereka membakar ban di beberapa ruas jalan. Awalnya, aksi di daerah yang terkenal dengan mahasiswanya yang radikal ini, aksi demo berlansung aman dan lancar.

Namun, menjelang siang, kondisi mulai memanas. Sejumlah blokade yang dilakukan aparat ditentang oleh mahasiswa dengan lemparan batu dan sweeping terhadap sejumlah lokasi.

Di tengah gejolak demonstrasi penolakan kenaikan BBM, ratusan massa merangsek ke salah satu pusat jajanan cepat saji dan melakukan penjarahan di McDonald yang terletak di Jalan Sultan Alauddin, Makassar.

Ratusan mahasiswa gabungan dari Universitas Muhammadiyah (UNISMU) dan Universitas Islam Negeri (UIN) tiba-tiba saja masuk ke dalam restoran itu dan meminta air minum.

Merasa tidak digubris, mahasiswa langsung masuk dan mengambil air minum botol yang terpajang di lemari pendingin. Usai melakukan penjarahan, mahasiswa kembali melanjutkan aksi demonstrasi.

Di Surabaya, aksi demo ribuan massa berjalan cukup aman. Hanya di Sidoarjo demo diwarnai dengan aksi cap jempol darah dari massa PDIP. Mereka tidak sekadar berorasi dan membentang spanduk. Puluhan pendukung PDIP juga membubuhkan tanda tangan dan cap jempol darah.

Kantor Gubsu Dikepung

Berbeda dengan sehari sebelumnya, aksi demonstrasi menolak rencana kenaikan BBM mereda di Medan, Sumatera Utara. Aksi massa terpusat di kantor gubernur dan DPRD Sumut.

Pada umumnya demonstran berasal dari kalangan buruh dan mahasiswa. Para buruh mayoritas berasal dari kawasan industri Mabar dan Deli Serdang. Demonstrasi sempat memenas, massa menggeser pagar berduri, namun tidak sampai terjadi kericuhan.

Untuk mengantisipasi pendemo yang dilaporkan akan datang dalam jumlah lebih besar dari aksi yang dilaksanakan di bundaran Polonia, pihak kepolisian sempat menutup jalan masuk beberapa ruas jalan, tak terkecuali ke Bandara Polonia Medan. Kapolresta Medan, Kombes Monang Situmorang, yang memimpin aksi pemblokiran jalan menuju ke bandara itu. ‘’Ini objek vital yang harus diamankan,’’ katanya.

Rubuhkan Pagar DPRD Riau

Di Riau, aksi demonstrasi terjadi di Pekanbaru, Inhil dan Dumai. Di Pekanbaru, ratusan massa dari berbagai elemen melakukan aksi dengan melakukan pembakaran ban dan pemblokiran jalan. Pendemo juga merubuhkan pagar Gedung DPRD Provinsi Riau untuk bisa masuk dan bertemu para wakil rakyat.

Aksi demonstrasi itu dilakukan oleh beberapa elemen masyarakat yang menamakan diri mereka Aliansi Rakyat Tolak Kenaikan BBM (Arak-BBM), HMI, BEM Unri dan Massa dari Liga Mahasiswa Nasdem.

Mereka bergerak dari beberapa titik di Kota Pekanbaru dan berkumpul di gedung DPRD Provinsi Riau. Massa dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) berjalan dari arah purna MTQ lalu berkumpul di depan jembatan penyeberangan Sudirman Square.

Di sini mereka melakukan pembakaran ban dan sweeping mobil dinas berplat merah, namun saat itu tidak ditemukan mobil dinas berplat merah yang melintas.

Massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan konvoi dari arah purna MTQ dan berkumpul di depan Honda Arista Sudirman. Di sini, mereka sempat mencegat mobil milik salah seorang anggota dewan, H Syafrudin SA. Anggota dewan ini diminta untuk mendukung aksi penolakan terhadap rencana kenaikan BBM yang mereka lakukan.

Saat hari semakin siang, aksi massa yang berdemo mulai memanas. Permintaan mereka untuk bertemu dengan anggota dewan yang tidak ditanggapi membuat massa melampiaskan kemarahan dengan membakar ban di tengah Jalan Sudirman.

 Sambil membakar ban, massa terus menuntut agar wakil rakyat turun dan menemui mereka. ‘’Ini rumah kita, mereka harus turun menemui kita,’’ teriak beberapa pendemo.

Demonstrasi sempat terhenti saat waktu Salat Zuhur tiba. Ditengah jalan, mereka membentang alas untuk melaksanakan salat di sana. Usai salat, perwakilan pendemo ditemui oleh Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar.

Kepada salah satu korlap, Kapolresta mengatakan ada tiga orang anggota dewan yang berada di dalam. Terjadilah perundingan bahwa jika ingin bertemu, maka perwakilan massa saja yang dapat masuk. Korlap yang menemui Kombes Pol Adang ini lalu merundingkan tawaran ini kepada rekan-rekannya.

Saat perundingan sedang berlangsung, dan beberapa orang pendemo lainnya sedang melakukan orasi, belasan orang pendemo secara cepat merangsek ke arah gerbang keluar gedung dewan yang dalam keadaan tidak terjaga dan terbuka.

Aksi saling berlari antara pasukan polisi yang berada di dalam dan massa yang berada di luar tampak bersamaan menuju pintu gerbang itu.

Meski polisi akhirnya berhasil melakukan barikade pintu itu, namun belasan pendemo sudah berhasil masuk dan berkumpul di depan tangga pintu masuk gedung dewan.

Berhasilnya masuk sekelompok pendemo ini menimbulkan semangat rekan-rekan mereka yang lain yang sudah sedari tadi berkumpul di gerbang gedung dewan.

Dorong-dorongan pun terjadi antara aparat yang menjaga pintu dari dalam dengan massa yang memaksa masuk dari luar. Akibatnya, pintu gerbang gedung dewan yang membatasi mereka pun rubuh dan tanggal di dorong pendemo.

Kondisi ini menyebabkan konsentrasi massa terpecah di beberapa lokasi. Di gerbang masuk, massa yang berhasil merubuhkan pagar gedung dewan terhalang barikade aparat yang menggunakan tameng.

Sementara, di tangga pintu masuk gedung dewan belasan massa tetap memaksa bertemu dengan anggota dewan juga terpaksa terhenti akibat terhalang barikade polisi yang juga ada di sana.

Untuk menyatukan massa yang terpecah ini, Kapolresta Pekanbaru lalu meminta massa untuk berkumpul di depan pagar gedung yang rubuh. Sementara, tiga orang anggota dewan yang ada di dalam akhirnya keluar.

Di depan massa, tiga anggota DPRD Provinsi Riau yang menemui mereka ini, Zukri (Fraksi PDIP), Zulfan Heri dan Tabrani M (Fraksi Golkar) menyatakan dukungan mereka terhadap aksi massa ini.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar usai melakukan pengamanan demo mengatakan, masukan dari pendemo aspirasinya sudah disampaikan. ‘’Kami mengawal dan mengamankan saja,’’ ujar Kombes Pol Adang sambil mengatakan bahwa untuk pengamanan demo ini ia menurunkan sekitar 700 personel kepolisian.

Selain di Pekanbaru, aksi demonstrasi juga terjadi di Tembilahan dan Dumai. Namun aksi demonstrasi yang dimotori komponen mahasiswa ini berlangsung damai.

Di Inhil massa mendatangi Kantor Bupati Inhil sambil melakukan orasi menuntut BBM tidak dinaikkan. Sementara di Dumai, massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Dumai, HMI, dan GMKI dan Serikat Buruh melakukan aksi di depot UPMS Bukit Batrem.

Ada dua titik yang menjadi sasaran aksi damai yang diawali dengan long march ke jalan. Pertama para demonstran yang dikawal petugas mendatangi Depot UPMS di Bukit Batrem. Dalam orasinya, mereka menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM.

‘’Jika harga BBM dinaikkan maka akan semakin memberatkan kehidupan rakyat kecil, maka kami menolak kenaikan harga BBM karena menyengsarakan rakyat,’’ ujar Kordinator Lapangan Vernando Siahaan.(ali/rio/men/fat/mar/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook