Warga Tanah Datar Was-Was Kehadiran Harimau

Riau | Kamis, 28 Februari 2019 - 09:35 WIB

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Warga Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) masih was-was dengan kehadiran harimau di daerah itu. Walaupun pada Rabu (27/2), binatang buas yang biasa disapa datuk itu tidak terlihat lagi oleh warga.

  Untuk mengetahui keberadaan harimau Sumatera itu, sebelumnya pihak BKSDA Inhu telah memasang kamera pengintai. Namun, hingga Rabu (27/2) kamera pengintai yang dipasang belum dapat merekam induk harimau bersama dua anaknya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

  Kepala Desa Tanah Datar Dwi Rismawati ketika dikonfirmasi membenarkan pada Rabu (27/2) harimau di daerahnya tidak muncul lagi.

   “Kebetulan hari ini (Rabu) warga tidak ke kebun. Karena kebiasaan warga setiap hari pasar,libur untuk ke kebun,” ujar Kepala Desa Tanah Datar Dwi Rismawati, Rabu (27/2) siang.

  Menurutnya, kepada warga masih tetap diimbau agar tetap waspada ketika bepergian ke kebun. Upaya pemerintahan desa dengan kejadian itu, sudah berkoordinasi dengan Camat Rengat Barat dan pihak BKSDA Inhu.

   Untuk itu, pihak pemerintahan desa masih menunggu informasi dari pihak BKSDA. “Pihak BKSDA juga mengimbau, agar warga waspada dengan muncunya harimau di kebun atau tak jauh dari pemukiman masyarakat,” sebutnya.

   Sementara itu, Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Inhu masih melakukan pemantauan di sekitar lokasi munculanya Harimau Sumatera di Desa Tanah Datar. Namun, hingga Rabu (27/2) belum ada tanda-tanda kemunculan harimau Sumatera di sekitar lokasi tersebut.

   Seperti disampaikan Humas BKSDA Inhu Permohonan Lubis mengatakan bahwa harimau Sumatera tersebut diduga sudah meninggalkan lokasi tersebut.

   “Pergerakan harimau sumatera bisa mencapai radius 80 kilometer, jadi diduga harimau Sumatera itu sudah meninggalkan lokasi tersebut,” ujar Permohonan Lubis, Rabu (26/2).(kas)

   Namun demikian, tim BBKSDA masih terus memantau di lokasi. Hal ini dilakukan untuk menjamin wilayah tersebut dapat steril dari binatang buas khususnya harimau yang sempat dilihat warga.

   Pihak BKSDA juga menemukan sejumlah kejanggalan di lokasi yang disebutkan oleh saksi yang melihat harimau tersebut. Di mana di antara kejanggalan itu yakni tidak ditemukan sisa makanan di lokasi tersebut.

  Karena biasanya, induk harimau memberi makan anaknya meninggalkan sisa-sisa makanan. Selain itu tidak ditemukan adanya kotoran di sekitar lokasi tersebut.

   Sebagai upaya untuk memastikan keberadaan harimau, tim BKSDA juga telah meminta keterangan sejumlah warga. “Biasanya terdapat banyak monyet. Namun, selama sepekan belakangan, monyet-monyet itu tak nampak. Berarti ada harimau di situ,” tambahnya.

   Permohonan Lubis juga menyampaikan bahwa, pihaknya mencatat sebanyak empat kali kemunculan harimau selama dua tahun belakangan. Sebelum terlihat di Desa Tanah Datar, kemudian terakhir kali terlihat di Desa Payarumbai, Kecamatan Seberida pada April 2017 lalu.

   Kemunculan harimau di Desa Payarumbai juga terlihat bersama dengan anaknya. Namun, Permohonan Lubis tidak bisa memastikan harimau yang terlihat di Desa Tanah Datar adalah sama dengan harimau yang terlihat di Desa Payarumbai. “Ketika dipasang kamera pengintai di Desa Payarumbai juga tidak nampak harimaunya,” katanya.

  Memang sebutnya, ada sejumlah lokasi di wilayah Kecamatan Seberida dan Kecamatan Rengat Barat yang menjadi perlintasan harimau.

   “Pada 2008 lalu, ada satu ekor harimau berumur sekitar lima tahun mati ditabrak oleh mobil di sekitar lokasi PTPN di Kecamatan Rengat Barat,” terangnya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook