Bupati Orasi Ilmiah Kampung Quran di UIN

Riau | Kamis, 28 Februari 2019 - 11:30 WIB

Bupati Orasi Ilmiah Kampung Quran di UIN
PAPARKAN PROGRAM: Bupati HM Wardan memaparkan program Kampung Quran dengan konsepsi satu rumah tahfiz di setiap desa dan kelurahan yang ada di daerah itu, pada saat wisuda UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Rabu (27/2/2019) di Pekanbaru.

INHIL (RIAUPOS.CO) - BUPATI Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan memaparkan program Kampung Quran dengan konsepsi satu rumah tahfiz di setiap desa dan kelurahan yang ada di daerah itu. 

Pemaparan itu disampaikannya pada orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau, dalam rangka Wisuda Program Doktor Ke-22, Program Magister Ke-51 dan Program Sarjana dan Diploma Tiga Ke-71 Periode IV Tahun Akademik 2018/2019 UIN Suska Riau, Rabu (27/2) di Pekanbaru.

Menurut Bupati, dasar pemikiran program Kampung Quran sekaligus bisa menjadi ide kebijakan dan program pembangunan di daerah. Bahkan, lanjutnya, bisa pula menjadi semangat gerakan sosial yang dapat kita kembangkan bersama-sama ke depan.
Baca Juga :Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Bengkalis

“Konsepsinya yakni, melalui pembangunan Kampung Quran dengan satu rumah tahfiz di setiap desa dan kelurahan kita perkuat pmbangunan SDM berbasis pengembangan keimanan dan ketakwaan,” ungkapnya. 

Apabila dirunut dari asal usul dijelaskan Bupati, tahfiz itu adalah sebuah kata dari bahasa Arab. Tahfiz menurutnya, adalah menghafal. Kata dasarnya hafal, yang di dalam bahasa Arab hafidza-yahfadzu-hifdzan yaitu lawan dari lupa atau selalu ingat.

Dijelaskan bupati, saat itu Abdul Aziz Abdul Rauf menyebutkan definisi menghafal adalah proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar. Demikianlah pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal.

Dalam perkembangannya bupati mengatakan, penggunaan istilah tahfiz pun kini semakin familiar digunakan di dalam lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan penggambaran hafal ataupun aktifitas menghafal Alquran.

“Seiring meningkatnya pengetahuan dan kesadaran beragama dalam kehidupan masyarakat Islam kita patut bersyukur upaya pengembangan tahfiz saat ini terus berlangsung,” paparnya. 

Semakin banyak lembaga pendidikan, lanjut Bupati baik lembaga pendidikan agama Islam maupun lembaga pendidikan umum memberi perhatian untuk memajukan tahfiz.

Masih dikatakan, Bupati beberapa perguruan tinggi besar kini memberi jatah mahasiswa undangan dan beasiswa bagi lulusan SLTA yang menguasai tahfiz Alquran. Dukungan pemerintah maupun masyarakat pun juga tampak terus diberikan dimana-mana, demi menggelorakan tahfiz.

“Hebatnya, menjadi tahfiz itu bisa lintas disiplin ilmu, atau tidak harus berlatar disiplin ilmu atau bidang studi tertentu saja,” sambungnya. Dan yang paling luar biasa, seorang yang berkompetensi tahfiz pastilah sekaligus enterprenur. Artinya, idak mungkin seorang tahfiz menjadi pengangguran.

Bupati menuturkan lagi, di tengah-tengah tantangan kehidupan saat ini maupun masa depan, khususnya bagi generasi anak dan pemuda, maka kreatifitas pengembangan kegiatan tahfiz dengan tujuan penguatan SDM sungguh menjadi sangat relevan.(adv) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook